Jogja
Rabu, 8 Maret 2017 - 20:20 WIB

HARI RAYA NYEPI : Umat Hindu Diajak Menangkal Radikalisme

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tari Pedet Massal (JIBI/Harian Jogja/ Gigih M. Hanafi)

Hari Raya Nyepi menjadi momentum umat Hindu untuk turut serta menangkal radikalisme

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi 2017 mendapatkan pesan dari Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X terkait harapan kepada umat Hindu untuk turut serta menangkal radikalisme dalam kunjungannya di Kompleks Kepatihan, Rabu (8/3) pagi.

Ketua Umum Panitia Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 Irjen Pol I Ketut Yoga Anna mengakui, pihaknya diberi titipan khusus dari Paku Alam X agar umat Hindu turut serta dalam menyelesaikan persoalan radikalisme di Indonesia. Karena tidak mungkin pemerintah menangani sendiri tanpa dibantu dari berbagai pihak.

Pada pertemuan itu, kata dia, Paku Alam X berpesan, sejak dideklarasikan Indonesia dalam wadah NKRi dengan Pancasila, seharusnya itu sudah menjadi harga mati dan tidak perlu diperdebatkan lagi.

Advertisement

“Tadi ada titipan khusus dari beliau [Paku Alam X] bahwa tidak cukup hanya pemerintah yang turun tangan dalam menyelesaikan persoalan radikalisme di Republik ini. Beliau tadi tegaskan bahwa sejak dideklarasikan Indonesia dalam NKRI, bahwa pancasila harga mati. Sehingga sesungguhnya logika, rasio tidak perlu lagi berkonflik atau berdiskusi soal itu, karena sudah final,” tegasnya seusai bertemu Paku Alam X di Kompleks Kepatihan, Rabu (8/3/2017).

Sehingga, lanjut dua, persoalan radikalisme ini nama berseberangan dan bertentangan dengan prinsip yang terkandung Pancasila tersebut. Karena tidak cukup hanya ditangani oleh pemerintah, oleh karena itu Wakil Gubernur DIY menitip pesan supaya disampaikan kepada seluruh warga umat masing-masing, individu dan warganya supaya ikut menjaga.

“Sehingga radikalisme ini tidak hanya dihadapi dengan kekuatan fisik tetapi lebih pada soft kekuatan di lingkungan, dari yang kecil,” ungkap pria yang menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Polri ini.

Advertisement

Ia menjelaskan, pertemuannya dengan Wagub DIY, secara umum menginformasikan rangkaian penyelenggaraan Nyepi secara nasional yang salahsatunya mengambil tempat di Candi Prambanan, Sleman dalam kegiatan tawur agung.

Salahsatu rangkaian kegiatan Nyepi itu merupakan penyucian kembali secara spiritual atas alam semesta. Karena setelah selama setahun berjalan dalam proses interaksi ada hal yang berkurang kualitasnya, ekosistem terganggu, terutama oleh perbuatan manusia.

Umat Hindu akan mereview kembali perjalanan setahun terutama perihal yang perlu perbaikan dan perubahan. Agar menjadi manusia yang bijak mengelola alam sehingga bumi pertiwi ini tidak dieksploitasi saja, namun juga dijaga keseimbangannya agar memberi manfaat dari semua untuk semua.

“Kami prinsipnya umat Hindu bagian komunitas DIY bersatu padu memajukan Jogja,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif