Jogja
Kamis, 2 Maret 2017 - 15:55 WIB

DISTRIBUSI ELPIJI : Regulator Bukan Alat Ukur Isi LPG

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Distribusi elpiji di Jogja dikeluhkan warga

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Terkait adanya keluhan tabung gas elpiji 3 kg (gas melon) tidak terisi penuh, Pertamina sudah berulang kali angkat bicara. Pada dasarnya, keluhan tersebut muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat.

Sales Executive LPG Rayon VI R. Dorojatun Sumantri mengatakan, volume tabung bukan diukur menggunakan regulator. Selama ini masih ada konsumen yang menganggap jarum regulator sebagai alat ukur isi tabung gas.

“Patokan isi itu bukan di regulator tapi harus ditimbang,” kata pria yang akrab disapa Odi ini.

Advertisement

Menurutnya, regulator hanya melihat tekanan dari gasnya saja, sedangkan tekanan gas tergantung komposisi dari propane dan butane LPG. Jika jarum regulator tidak menunjukkan 100% atau angka enam seperti yang disampaikan warga Bantul, hal tersebut tidak masalah karena berkaitan dengan komposisi dari LPG.

“Pokoknya patokan isi LPG adalah timbangan, bukan jarum meteran tekanan regulator,” tegas dia lagi.

Pihaknya mengatakan, Pertamina sudah mewajibkan barang yang keluar dari SPPBE Pertamina harus memiliki berat 8 kg, yang terdiri dari 5 kg berat tabung dan isi 3 kg. Sementara untuk mendukung realisasi di lapangan, Pertamina tetap mengimbau konsumen untuk menimbang LPG setiap kali melakukan pembelian tabung gas langsung ke pangkalan resmi agen.

Advertisement

Jika memang dirasa kurang dari ketentuan yang seharusnya, konsumen bisa melakukan penukaran di pangkalan tersebut. “Dan pastikan masih disegel,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif