SOLOPOS.COM - Nokia 3310 (Cnet)
Alih-alih dibuat smartphone, Nokia 3310 bakal mengisi platform feature phone.
Solopos.com, LOS ANGELES — HMD Global akhirnya memperkenalkan Nokia 3310 di ajang Mobile World Congress (MWC) 2017. Mitra manufaktur Nokia itu memproduksi Nokia 3310 sebagai feature phone sebagaimana seri klasiknya yang ikonik di awal era 2000-an.
Seperti dikutip Solopos.com dari GSMArena, Senin (27/2/2017), selain Nokia 3310, HMD Global juga menghadirkan smartphone terbaru berbasis Android Nokia 6, Nokia 5, dan Nokia 3 di MWC 2017,
Tapi yang paling menarik perhatian tetap Nokia 3310 yang berjaya pada tahun 2000-an dan terjual 126 juta unit. Setelah penjualan Nokia 3310 dihentikan pada 2005, kejayaan Nokia mulai pudar dan diakuisisi Microsoft.
Tapi yang paling menarik perhatian tetap Nokia 3310 yang berjaya pada tahun 2000-an dan terjual 126 juta unit. Setelah penjualan Nokia 3310 dihentikan pada 2005, kejayaan Nokia mulai pudar dan diakuisisi Microsoft.
Pada 2017, setelah lepas dari Microsoft, HMD Global datang dengan membeli lisensi merek ponsel Nokia. Pakar dan analis ponsel dari CCS Insight, Ben Wood, menyebutkan langkah HMD Global menghadirkan lagi Nokia 3310 merupakan langkah yang strategis.
“Nokia 3310 merupakan ponsel pertama yang terjual sangat banyak. Bila HMD cuma meluncurkan tiga smartphone Android, media tidak akan banyak mengulasnya, Jadi, peluncuran Nokia 3310 merupakan langkah yang strategis,” ujar Ben Wood.
Selain itu, jika baterai habis, seperti pada smartphone, pengguna bisa mengisi daya melalui port USB yang menjadikannya lebih mudah. Meski sepintas Nokia 3310 lawas dan baru punya tampilan yang mirip, ada perbedaan antara keduanya.
Laman Nokia mengungkap, Nokia 3310 baru punya layar berbentuk melengkung berukuran 2,4 inci. Perusahaan mengklaim, ponsel ini dapat digunakan dengan baik meski di bawah sinar matahari.
Tak hanya itu, perangkat ini sudah dibekali dengan tombol fisik angka dan huruf serta tiga tombol fisik yang berfungsi untuk menerima panggilan, mengakhiri panggilan, dan satu buah tombol navigasi di bagian tengah layaknya feature phone milik Nokia lainnya.
Lantaran sebatas sebuah feature phone, Nokia hanya menghadirkan jaringan 2G di frekuensi 900/1800 MHz untuk ponsel ini, sehingga pengguna harus melupakan 4G jika hendak kembali memakai Nokia 3310.
Meski begitu, perangkat ini hadir dengan sederet pembaruan, misalnya saja aplikasi radio FM dan MP3 Player, kamera utama 2MP dengan LED Flash, serta konektivitas Bluetooth.
Tidak hanya itu, pengguna Nokia 3310 kini bisa menyimpan data di penyimpanan internal 16MB dan memperluasnya hingga 32GB dengan dukungan slot MicroSD. Nokia 3310 baru juga didukung dengan dual slot SIM card.
Ponsel ini berjalan pada OS Nokia Series 30+, dibekali Opera Browser dan tentunya gim legendaris Snake bagi mereka yang ingin bernostalgia. Pengguna pun bisa memilih berbagai warna menarik seperti Merah Terang (glossy), Dark Blue (matte), Kuning Terang (glossy) dan Abu-abu (matte).
Laman Nokia menulis bahwa ponsel ini bakal dijual dengan harga US$ 49 atau setara Rp 700 ribuan. Namun, semuanya tergantung pada pasar masing-masing. Belum ada informasi apakah Nokia 3310 baru akan hadir di Indonesia.
Meski begitu, HMD Global dan Nokia memastikan, Nokia 3310 hadir di pasaran pada kuartal kedua 2017.