Lifestyle
Senin, 27 Februari 2017 - 00:00 WIB

Kuliner Solo Sate Kere Kini Tak Se-Kere Harganya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sate kere (Youtube)

Kuliner Solo kali ini tentang kelezatan sate kere yang tak se-kere harganya.

Solopos.com, SOLO – Sate kere merupakan salah satu kuliner khas di Kota Solo. Sate yang terbuat dari tempe gembus (tempe yang dibuat dari ampas tahu), daging, dan jeroan sapi ini biasanya disajikan dengan sambal kacang, serupa dengan bumbu sate pada umumnya.

Advertisement

Sate kere dibuat atas hasil inovasi orang-orang kelas menengah ke bawah pada zaman kerajaan dulu. Sebab, pada masa itu, sate merupakan salah satu makanan olahahan daging yang hanya bisa disantap oleh kaum bangsawan.

Konon, hal itu membuat orang-orang pribumi penasaran seperti apa rasa sate yang terkenal lezat itu.  Harga daging yang mahal tak membuat mereka kehabisan akal. Mereka kemudian membuat sate dari bahan alternatif pengganti daging ayam, kambing, dan sapi dengan harga terjangkau. Bahan-bahan berharga murah itulah yang membuat sate ini disebut kere, yang berarti miskin.

Tapi, siapa sangka, kini olahan sate kere digemari hampir semua orang dari berbagai kalangan, tak peduli kelas atas maupun bawah. Namun, kini harga sate itu tak se-kere namanya. Seperti sate kere yang dijajakkan Tarmi di emperan Pasar Singosaren, Solo. Satu tusuk sate kere buatan Tarmi dijual seharga Rp2.000.

Advertisement

Meski harganya tidak murah, sate kere buatan Tarmi bisa tetap eksis diminati pelanggan hingga puluhan tahun lamanya. Bersama suaminya, dalam sehari ia mampu menghabiskan 6 kg sate.

“Ciri khasnya itu kinjel (jeroan sapi), sate kere, sama bumbu kacangnya,” tutur tarmi seperti terekam dalam video yang diunggah Solopos Tv di Youtube, Kamis (23/2/2017).

Bukan hanya Tarmi, ada pula pedagang sate kere lain yang juga menjual sate kere di emperan Pasar Singosaren, yakni Ngatmi. Dibantu sang suami, Ngatmi telah menjual sate kere sejak tahun 1983. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 3 kg sate. Sate kere buatannya dijual seharga Rp17.000 per porsi, yang berisi 10 tusuk sate lengkap dengan lontong dan sambal kacang.

Advertisement

Meski namanya unik, sate kere memiliki banyak peminat, salah satunya Ernowo Wicaksono. Ia amat menyukai kuliner khas Solo itu karena rasanya yang sedap. “Saya suka bumbunya yang manis pedes-pedes gimana gitu. Gembusnya kayak daging, kikil, dan kulitnya juga enak kenyel-kenyel gimana,” tuturnya.

Ditilik Solopos.com, Sabtu (25/2/2017), video tersebut telah ditonton lebih dari 3.000 kali. Video itu tampaknya amat menarik perhatian warga dunia maya (netizen). Sebab, beberapa dari mereka memperlihatkan rasa penasaran dengan kuliner khas Solo itu.

“Enak ora sate kere ne, urung roh rasane (enak atau tidak rasanya sate kere, belum pernah mencoba),” tulis akun flabya angelia.

Hhhhh sate kere ono2 ae,” sambung akun @Pingku Sya la la.

Advertisement
Kata Kunci : Kuliner Solo Sate Sate Kere
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif