Soloraya
Sabtu, 25 Februari 2017 - 00:00 WIB

12 Anak Terjangkit, DKK Sukoharjo Tetapkan KLB Campak di Wonorejo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters )

Penyakit campak menjangkiti warga Desa Wonorejo, Polokarto.

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 12 warga yang mayoritas anak bawah lima tahun (balita) di sekitar Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Imam Syuhodo, Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, terjangkit campak.

Advertisement

Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo pun menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak di sekitar pondok itu.

Informasi yang dihimpun, Jumat (24/2/2017), pada Jumat (3/2/2017) lalu ada empat anak balita yang mayoritas anggota keluarga pengasuh ponpes mengalami demam tinggi dan muncul ruam merah di sekujur tubuhnya. Tiga diantara anak balita diambil sampel darahnya untuk dilakukan uji laboratorium.

Hasilnya, tiga anak balita itu positif terjangkit penyakit campak. Selanjutnya, delapan orang mengalami gejala penyakit campak pada Kamis (23/2/2017). Sebagian penderita merupakan santri ponpes dan sisanya warga yang berdomisili di sekitar ponpes.

Advertisement

“Kami langsung menetapkan KLB penyakit campak lantaran jumlah penderita cukup banyak. Syarat penetapan KLB penyakit campak minimal ada lima penderita di satu lokasi,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Sukoharjo, Bejo Raharjo, saat ditemui di kantornya, Jumat.

Sampel darah warga yang diduga terjangkit penyakit campak telah dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) di Jogja. “Tahun lalu kami juga menetapkan status KLB penyakit campak di lokasi yang sama. Artinya, ada faktor risiko yang menjadi sumber munculnya penyakit campak,” papar dia.

Bejo menjelaskan faktor risiko adalah kurangnya kepedulian orang tua terhadap pentingnya imunisasi campak bagi anak. “Kami berupaya mengedukasi masyarakat bahwa vaksin imunisasi asli dan aman. Imunisasi campak sangat penting bagi anak karena penyakit yang mudah menular,” ungkap dia

Advertisement

Kepala Puskesmas Polokarto, Bambang Saptono, mengatakan sebagian penderita belum pernah menerima imunisasi campak. Petugas kesehatan bakal menyuluh tentang manfaat imunisasi campak terhadap para santri ponpes maupun masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif