Sport
Kamis, 23 Februari 2017 - 00:30 WIB

Giggs Soroti Banyaknya Manajer Asing di Liga Inggris

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Liga Inggris diwarnai dengan banyaknya manajer asing.

Solopos.com, LONDON – Mantan pemain Manchester United, Ryan Giggs, menyoroti banyaknya manajer asing di Liga Premier Inggris. Itu membuat kesempatan talenta-talenta lokal semakin menipis untuk berkembang di negeri sendiri.

Advertisement

Giggs sendiri sempat menjadi pelatih MU pada 2014, namun hanya selama empat pertandingan untuk menggantikan David Moyes yang dipecat sebelum musim berakhir. Di musim selanjutnya, Giggs hanya menjadi asisten pelatih Louis van Gaal. Dia sempat diisukan kembali melatih untuk menangani Swansea City.

Namun kesepakatan urung terjadi hingga akhirnya The Swans memilih pelatih AS, Bob Bradley. Swansey kemudian berganti pelatih lagi pada Januari 2017 yakni mengangkat pelatih asal Inggris, Paul Clement. Giggs sendiri menyebut pelatih lokal Britania Raya masih terlalu kurang di Liga Inggris.

“Menurut saya di sana tidak cukup [manajer Britania] saat ini. Menurut saya penting untuk pelatih-pelatih Inggris mendapatkan kesempatan. Ada banyak pelatih asing papan atas di Liga Inggris, namun juga ada banyak pelatih dan manajer Britania berkualitas di luar sana,” kata Giggs seperti dilansir BBC, Rabu (22/2/2017).

Advertisement

Saat ini, hanya ada tujuh pelatih asal Britania Raya yang berkarier di Liga Premier Inggris dari total 20 pelatih. Bahkan tujuh tim teratas Liga Premier Inggris dilatih oleh pelatih diluar Britania Raya. Tony Pulis menjadi pelati Britania dengan klasemen tertinggi yakni membawa West Bromwich Albion di posisi kedelapan.

“Jika Anda tidak mendapatkan kesempatan, maka Anda tidak mendapatkan kesempatan untuk membuktikan apa yang dapat Anda lakukan dan melihat apa yang dapat Anda lakukan dengan tim bertalenta,” imbuh Giggs.

“Seperti yang telah saya sebutkan, ada banyak pelatih asing berkualitas bagus juga. Saya hanya memikirkan keseimbangan, terlalu banyak orang asing saat ini dan pelatih-pelatih Britania mungkin tidak mendapatkan kesempatan-kesempatan,” tutup pria asal Wales tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif