Jogja
Rabu, 22 Februari 2017 - 01:40 WIB

PEMBONGKARAN TPS : Meluber dan Tak Nyaman, Jadi Sasaran Warga Luar Kota

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pembongkaran itu dilakukan karena TPS sering meluber dan menjadi sasaran pembuangan sampah bagi warga dari luar Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja membongkar dua tempat pembuangan sampah (TPS) di Jalan Suryonegaran dan Jalan Wongsodirjan di Kelurahan Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Selasa (21/2/2017). Pembongkaran itu dilakukan karena sampah di kedua TPS itu sering meluber dan menjadi sasaran pembuangan sampah bagi warga dari luar Kota Jogja.

Advertisement

Letak kedua TPS itu sendiri berada jalur satu arah dari kantor Ditlantas Polda DIY ke timur, tepat berada di sebelah utara Stasiun Tugu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jogja Suyana menjelaskan, pembongkaran kedua TPS dilakukan karena posisinya berada di jalur padat. Sehingga menganggu kenyamanan para pengguna jalan saat dilakukan proses pengambilan sampah oleh petugas. Selain itu, dari hasil pemantauan, pihaknya menemukan banyaknya warga dari luar Kota Jogja yang membuang sampah di kedua TPS itu dengan menggunakan kendaraan sejenis pikap.

“Kemudian dari sisi estetika, kelihatan tidak bagus, sering meluber karena di sini jadi tempat membuang sampah warga dari luar kota. Jadi mereka menggunakan pikap membuangnya di kedua TPS itu,” terang Suyana, Selasa (21/2).

Pihaknya telah berkoordinasi dengan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) Satpol PP Kota Jogja untuk melakukan penindakan terhadap warga dari luar Kota Jogja yang nekat membuang sampah di Kota Jogja. Ia mengimbau, warga dari luar Kota Jogja yang terbiasa membuang sampah di kedua TPS itu sebaiknya membuang di TPS tempat wilayah mereka masing-masing atau langsung ke TPA Piyungan, Bantul. Sedangkan bagi warga Kota Jogja yang biasa membuang sampah di kedua TPS itu untuk beralih untuk membuang di TPS Jalan Jati, lokasinya tak jauh dari kedua TPS yang dibongkar.

Advertisement

“Kami menyediakan dan menunggu 24 jam di Jalan Jati, silahkan warga Kota Jogja yang biasanya [membuang] di sini, sebaiknya membuang sampahnya di Jalan Jati. Kami sudah minta kalau pembuang sampah dari luar kota langsung ditindak, tetapi kalau warga Kota Jogja bisa diarahkan,” ungkap dia.

Suyana menambahkan saat ini jumlah TPS di Kota Jogja tersisa di 145 titik setelah dua TPS dibongkar. Semua TPS itu berada di sekitar pemukiman warga. Dari keseluruhan TPS, rata-rata sampah di Kota Jogja berkisar antara 200 ton hingga 240 ton per harinya yang didominasi sampah rumah tangga. Namun, jumlah itu menurutnya terus menurun setiap tahunnya seiring digulirkannya program pemilihan dari sampah rumah tangga. Sejalan dengan program nasional, DLH Kota Jogja menargetkan 2020 hanya tersisa 20% pembuangan sampah.

“Karena program kami pengurangan sampah di tingkat rumah tangga dengan pemilahan, jadi setiap tahun menurun. Targetnya 2020 secara nasional itu hanya sekitar 20% tetapi kami sudah hampir 20%,” ungkapnya.

Advertisement

Ketua RT33/RW08 Bumijo, Jetis, Kota Jogja Bambang menyambut baik langkah DLH Kota Jogja yang membongkar kedua TPS tersebut. Menurutnya, TPS di Jalan Suryonegaran memang kerap menganggu kondisi lalu lintas. Pihaknya bersama warga siap membantu melakukan penjagaan, agar di lokasi bekas kedua TPS itu tidak menjadi tempat pembuangan sampah liar. “Kami berterimakasih atas pembongkaran itu, karena selama ini menimbulkan bau tak sedap,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif