SOLOPOS.COM - Suzuki Addres 110 F1 Black Predator (Facebook.com)
Semester kedua mulai mengalami penurunan. Rata-rata penjualan per bulan di 2016 sebanyak 100 unit.
Harianjogja.com, JOGJA-Tren penjualan sepeda motor di Indonesia menunjukkan tren penurunan pada 2016. Kondisi ini juga turut dirasakan di daerah, seperti penjualan produk sepeda motor Suzuki.
Manager Operasional PT Indojaya Motor Sukses (Suzuki) Wilayah Pemasaran DIY, Eko Kurniawan mengatakan rata-rata penjualan sepeda motor pada awal tahun 2016 masih relatif tinggi. Penjualan per bulan rata-rata berkisar antara 200 sampai 300 unit.
“Namun, semester kedua mulai mengalami penurunan. Rata-rata penjualan per bulan di 2016 sebanyak 100 unit,” ujar Eko, Selasa (21/2/2017).
Eko mengungkapkan ada sejumlah faktor yang memengaruhi penurunan penjualan di tahun lalu. Di antaranya faktor ekonomi, di mana kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Selain itu, kata Eko, pada 2016, Suzuki hanya menjual dua varian sepeda motor yaitu Addres dan Satria. Kondisi penjualan cukup berbeda dibandingkan pada tahun 2015. Pasalnya, tahun 2015 Suzuki dapat menjual hingga enam varian.
“Hal ini sebagai kemunduran. Harapan kami, tahun ini ditargetkan bisa mengeluarkan hingga tujuh varian motor terbaru. Tujuannya untuk dapat mengejar volume dari masing-masing segmen pasar,” jelas Eko.
Sementara itu, berdasarkan data penjualan sepeda motor oleh PT Astra International yang disampaikan Public Relations Division, Corporate Communications, Mulawarman, penjualan sepeda motor domestik semua merek mengalami penurunan tren.
Secara keseluruhan penjualan sepede motor pada 2015 tercatat mencapai 6,48 juta unit. Sedangkan di tahun 2016, penjualan sepeda motor mengalami kelesuan dengan total penjualan seluruh merek hanya mencapai 5,9 juta unit.
Sementara menurut data sepeda motor non Astra, penjualan brand motor Suzuki, di tahun 2015 dapat mencapai angka 109.882 unit. Sedangkan di tahun 2016, penjualan turun hingga 50%, menjadi 56.824 unit.