Jogja
Rabu, 22 Februari 2017 - 14:20 WIB

BENCANA BANTUL : 5 Keluarga akan Direlokasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana Bantul berupa tanah longsor mengancam lima KK di Dlingo

Harianjogja.com, BANTUL-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul berencana merelokasi lima Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Dlingo.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto menjelaskan, lima KK tersebut direlokasi karena mereka tinggal di zona merah rawan bencana longsor. Tiga di antaranya berada di Dusun Nglingseng, Desa Muntuk, dua lainnya ada di Dusun Sukorame, Desa Mangunan.

Dwi mengungkapkan, apabila kelima KK tersebut tidak segera direlokasi, maka akan mengancam keselamatan jiwa, beserta harta benda mereka. Relokasi ini dilakukan mengingat masih tingginya curah hujan yang turun, memasuki akhir Februari. Ia juga mengimbau warga yang tinggal di kawasan rawan bencana untuk bisa tetap waspada.

“Dalam program relokasi, warga akan dipindah ke lokasi yang lebih aman dengan menggunakan lahan milik sendiri yang berada jauh dari zona rawan. Pemkab Bantul hanya memberikan dana untuk pembangunan rumah di lahan yang baru,” kata dia, Selasa (21/2/2017).

Advertisement

Besaran bantuan yang akan diberikan kepada warga untuk program relokasi ini senilai Rp20 juta untuk setiap KK. Jumlah ini lebih besar dibanding bantuan pada tahun lalu, sebesar Rp17,5 juta. Bantuan akan diberikan dalam bentuk barang, berupa material dan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah.

Dwi menambahkan, realisasi pembangunan rumah bagi kelima KK tersebut rencananya dimulai pada Maret mendatang. Setelah menempati lokasi yang baru, warga tidak diperbolehkan menempati rumah atau bangunan yang lama. Lokasi kediaman mereka yang lama, hanya diperbolehkan untuk keperluan lain, misalnya kandang ternak atau lahan bercocok tanam.

“Hanya lima KK yang masuk jatah relokasi tahun ini, jatah dari anggaran APBD sudah habis. Tetapi misalnya masih ada warga yang bersedia direlokasi akan kita usulkan di APBD Perubahan, seperti tanah ambles di Piyungan,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif