Soloraya
Sabtu, 18 Februari 2017 - 16:17 WIB

KECELAKAAN AIR SRAGEN : Hilang Sejak Kamis Malam, Warga Gemolong Ditemukan Terapung di WKO

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolsek Miri AKP Fajar Ikhsanuddin (dua dari kanan) ikut mengevakuasi jenazah Rendro Eko Suryawan, 26, yang tenggelam di WKO, Dukuh Ringinanom RT 023, Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen, Sabtu (18/2/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Sragen, pekerja proyek jembatan menemukan mayat terapung di perairan WKO wilayah Miri.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang pekerja proyek Jembatan Barong, Sutrisno alias Boneng, 36, warga Dukuh Candirejo RT 007, Desa Bagor, Kecamatan Miri, Sragen, menemukan mayat terapung di perairan Waduk Kedung Ombo (WKO), dekat kaki Jembatan Barong Miri, Sabtu (18/2/2017).

Advertisement

Mayat laki-laki itu teridentifikasi bernama Rendro Eko Suryawan, 26, warga Sidomulyo RT 024, Kelurahan Ngembatpadas, Gemolong, Sragen. Sutrisno mengetahui mayat Rendro yang dikenal dengan nama Jayus itu pada pukul 09.00 WIB. Sutrisno langsung memberi tahu warga di sekitar kompleks Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang, yang berbatasan dengan Dukuh Ringinanom RT 023, Desa Soko, Kecamatan Miri.

Suraji, 68, mantan anggota search and rescue (SAR) WKO, langsung menghubungi Polsek Sumberlawang setelah memastikan ada mayat di perairan WKO. “Polsek Sumberlawang kemudian berkoordinasi dengan Polsek Miri karena lokasinya berada di wilayah Miri. Setelah tim dari Polsek Miri dan Puskesmas Miri datang, mayat langsung dievakuasi ke daratan. Tadi evakuasinya hanya menggunakan perahu dayung. Jenazah ditidurkan beralas karpet. Warga mendirikan tenda dari terpal untuk melindungi jenazah dari terik matahari sembari menunggu visum,” ujar Suraji saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang.

Jenazah Eko sudah berbau tidak sedap. Untuk mengusir bau, warga menaburkan kopi hitam pada kain jarit yang menutupi mayat itu. Eko ditemukan dalam kondisi kaku dan bengkak. Dari bagian kepala keluar darah karena teredam air lebih dari 24 jam. Jenazah itu mengenakan celana pendek, pakaian, dan sandal.

Advertisement

Teman Eko, Agus, 32, warga Nglange RT 001/RW 001, Kwangen, Gemolong, berjaga-jaga di sekitar jembatan Gunung Kemukus sejak Jumat (17/2/2017) malam. Berdasarkan ramalan paranormal, jenazah Eko akan muncul di dua lokasi, yakni wilayah Gunung Kemukus atau perairan WKO Grobogan. “Ya, ada teman juga yang berjaga di wilayah Grobogan. Ternyata munculnya di wilayah Soko, Miri, ini,” katanya.

Agus berkisah semula Eko dan adiknya mengendarai motor menuju Gunung Kemukus pada Kamis (16/2/2017) pukul 22.00 WIB. Mereka masuk lewat Barong padahal jembatan belum selesai dibangun.

“Eko turun di pintu jembatan sisi timur dan adiknya mengadang dari arah pintu barat karena jalannya harus memutar. Di tunggu-tunggu di barat jembatan Eko tidak segera datang. Kemudian adiknya balik lagi ke pintu timur, ternyata Eko sudah tidak ada. Sejak malam itu, kami mencari Eko ke mana-mana dan akhirnya ditemukan hari ini [kemarin],” ujar Agus saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian.

Advertisement

Pada pukul 11.00 WIB, tim identifikasi Polres Sragen datang bersama perwira Polsek Miri dipimpin Kapolsek Miri AKP Fajar Ikhsanuddin. Dengan disaksikan tim medis Puskemas Miri, perangkat Desa Soko, dan aparat Koramil Miri, tim identifikasi Polres Sragen melakukan visum luar terhadap jenazah. Pakaiannya digunting untuk menemukan indikasi-indikasi tertentu.

“Berdasarkan hasil visum luar, kami tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Meninggalnya Eko itu murni karena kecelakaan. Eko berjalan melewati jembatan yang belum jadi itu pada malam hari. Korban diduga terpeleset dan terjatuh ke perairan WKO. Korban tidak bisa berenang dan akhirnya tenggelam. Dari kronologi, korban tenggelam di WKO sejak Kamis malam dan Sabtu pagi baru ditemukan,” ujar Fajar mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat ditemui Solopos.com di lokasi kejadian.

Fajar menyerahkan jenazah Eko kepada keluarganya untuk dimakamkan. Jenazah dievakuasi menggunakan mobil ambulans Puskesmas Miri untuk diantar ke rumah duka.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif