Soloraya
Jumat, 17 Februari 2017 - 16:40 WIB

LONGSOR SUKOHARJO : Tanah Retak Pascalongsor di Sanggang, 2 Rumah Terancan Ambruk

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi tanah di dapur rumah Mbah Semo, warga Dukung Tawing, Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, retak-retak menyusul longsor di dekat rumahnya, Jumat (17/2/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Longsor Sukoharjo, dua rumah di Desa Sanggang, Bulu, terancam ambruk karena tanahnya retak-retak.

Solopos.com, SUKOHARJO — Dua rumah di Desa Sanggang, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, terancam ambruk setelah tanah di dekat rumah mereka longsor, Selasa (14/2/2017). Tanah di bawah rumah mereka sudah retak-retak.

Advertisement

Selain mengancam dua rumah warga, longsor juga menutup akses jalan antardukuh di Desa Sanggang. Dua rumah yang terancam ambruk adalah milik Mardi, warga Dukuh Tileng, dan Mbah Semo, warga Dukuh Tawing.

Kepala Desa Sanggang, Supangat, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (17/2/2017), bercerita akibat longsor memunculkan retakan tanah di Dukuh Tawing atau dekat rumah Mbah Semo. “Retakan tanah memanjang dan sepertinya tanah bergerak. Pemilik rumah sudah diingatkan untuk mencari tempat aman terlebih dahulu. Beruntung lokasi retakan tanah jauh dari permukiman sehingga tidak membahayakan kebanyakan warga Tawing,” jelasnya.

Advertisement

Kepala Desa Sanggang, Supangat, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (17/2/2017), bercerita akibat longsor memunculkan retakan tanah di Dukuh Tawing atau dekat rumah Mbah Semo. “Retakan tanah memanjang dan sepertinya tanah bergerak. Pemilik rumah sudah diingatkan untuk mencari tempat aman terlebih dahulu. Beruntung lokasi retakan tanah jauh dari permukiman sehingga tidak membahayakan kebanyakan warga Tawing,” jelasnya.

Supangat bercerita longsor di Dukuh Tileng menyebabkan teras rumah Mardi ambrol. Untuk menghindari bahaya lebih parah warga bekerja bakti membongkar teras dan Mardi berteduh sementara di rumah bagian belakang.

“Tinggi tebing sekitar 10 meter sedangkan jarak fondasi rumah dengan tanah longsor tinggal sedikit. Warga berharap tidak turun hujan lebat lagi karena takut longsor susulan.”

Advertisement

“Kerja bakti warga sudah dilakukan sejak Rabu hingga sekarang [Jumat] tetapi baru bisa membuka satu ruas jalan dari dua ruas jalan yang tertutup tanah longsor,” katanya.

Supangat menjelaskan ruas jalan yang sudah terbuka belum sempurna sehingga belum bisa digunakan untuk lalu lintas mobil. Akses hanya bisa dilalui sepeda motor atau pejalan kaki. Sedangkan ruas jalan yang belum dibuka karena warga takut longsoran tanah menimpa rumah di bawahnya.

Menurut Supangat, ada tiga rumah yang terancam akibat longsor tanah menutup ruas jalan tersebut. “Sampai sekarang ada warga Tileng yang memiliki mobil belum bisa lewat karena jalan masih tertutup.”

Advertisement

Dia mengatakan warga membutuhkan bantuan logistik untuk kerja bakti maupun kehidupan warga yang terdampak. Supangat menjelaskan Mbah Semo termasuk warga kurang mampu sehingga butuh bantuan logistik dan kebutuhan keseharian lainnya.

Supangat mengatakan warga berencana kerja bakti membongkar dapur milik Mbah Semo yang sudah retak-retak. “Retakan tanah terlihat memanjang dan lebar sekitar tiga sentimeter hingga lima sentimeter,” jelasnya.

Informasi lain tanah longsor juga terjadi di Dusun Cengkir Legi, Desa Tangjungrejo, Kecamatan Nguter, Sukoharjo. Longsor membuat dua rumah warga terancam, yakni milik Mitro Wiyono dan Mista, keduanya warga Dukuh Cengkir.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif