Soloraya
Senin, 13 Februari 2017 - 16:40 WIB

PEMBANGUNAN WONOGIRI : Gedung Pemerintah Diwarnai Merah, Ini Alasan OPD

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bagian depan Pasar Kota Wonogiri dicat warna merah. Foto diambil belum lama ini. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pembangunan Wonogiri, OPD berdalih penggunaan warna merah untuk gedung pemerintah agar indah.

Solopos.com, WONOGIRI — Pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) Wonogiri memberikan klarifikasi terkait penggunaan cat warna merah pada sejumlah bangunan milik pemerintah di kabupaten tersebut.

Advertisement

Mereka menyatakan pengecatan gedung dengan warna merah itu murni untuk memperindah dan tidak terkait politik. Di sisi lain, legislator menilai lebih baik OPD memilih warna netral agar tidak menimbulkan persepsi miring.

Sebelumnya, sejumlah warga menyayangkan penggunaan warna merah pada sejumlah gedung aset daerah. Mereka berpendapat hal tersebut bernuansa politis.

Advertisement

Sebelumnya, sejumlah warga menyayangkan penggunaan warna merah pada sejumlah gedung aset daerah. Mereka berpendapat hal tersebut bernuansa politis.

Gedung yang dicat warna merah di antaranya Pasar Kota Wonogiri, Pasar Wonokarto, Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), dan beberapa gedung lainnya. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Wonogiri, Guruh Santoso, saat dihubungi Solopos.com, Senin (13/2/2017), menyampaikan Pasar Kota Wonogiri dan Pasar Wonokarto dicat merah agar terlihat cerah dan jelas.

Hal itu supaya masyarakat Wonogiri maupun luar daerah dengan cepat mengetahui bangunan bersangkutan adalah pusat kegiatan ekonomi warga yang menjadi kebanggaan daerah. Menurut dia, Pasar Kota Wonogiri merupakan ikon daerah yang perlu ditonjolkan sebagai identitas. “Pertimbangannya murni agar pasar terlihat jelas. Tidak ada kaitannya dengan politik,” kata Guruh.

Advertisement

Dinkop UKM Perindag akan merevitalisasi Pasar Baturetno pada tahun ini. Pasar yang semula hanya satu lantai akan dibangun menjadi dua lantai. Proyek itu menelan dana kurang lebih Rp48 miliar.

“Kalau ditanya apakah Pasar Baturetno nanti dicat merah, saya belum tahu. Akan dibahas dulu,” imbuh Guruh.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Wonogiri, Sungkono, menyatakan hal serupa. Menurut dia, kantor dicat merah tidak terkait politik. Pewarnaan itu untuk memperindah kantor yang sebelumnya berwarna krem.

Advertisement

Warna itu sudah lusuh sehingga tidak enak dipandang. Dia menjelaskan pemilihan warna merah di kantornya mencontoh kantor lain yang terlihat indah dicat dengan warna sama. “Kebetulan kemarin [akhir 2016] ada rehab gedung, jadi sekalian dicat,” ulas dia.

Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Wonogiri, Sugeng Ahmadi, tidak mempermasalahkan pengecatan sejumlah aset daerah dengan warna merah, karena itu hak Pemkab. Namun, pimpinan komisi yang membidangi pemerintahan umum tersebut menilai akan lebih baik warna yang dipilih warna netral.

Ketua Pengurus Harian DPD II Partai Golkar Wonogiri memandang lumrah jika warga beranggapan warna merah bernuansa politis. “Pewarnaan ini menimbulkan reaksi warga, jadi pemangku kepentingan harus merespons sebab pada dasarnya Pemkab bertugas melayani masyarakat,” kata Sugeng.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif