News
Rabu, 8 Februari 2017 - 09:15 WIB

PENDIDIKAN SOLO : 20 SDN Ini Berpotensi Digabung karena Jumlah Siswanya Minim

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pendidikan Solo, ada 20 SD negeri yang berpotensi digabung karena jumlah siswanya minim.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan (Disdik) Solo telah mengantongi data sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Bengawan yang berpotensi atau digabung (regrouping) tahun ini.

Advertisement

Namun, Disdik belum memastikan waktu pelaksanaannya. Salah satunya karena menunggu adanya usulan penggabungan sekolah dari unit pelaksana teknis (UPT) masing-masing kecamatan.

Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Disdik Kota Solo, Wahyono, mengemukakan beberapa SDN dengan jumlah siswa kurang dari 120 anak layak digabung. Dia mencatat ada 20 SDN yang jumlah siswanya kurang 120 anak.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Disdik Kota Solo, Wahyono, mengemukakan beberapa SDN dengan jumlah siswa kurang dari 120 anak layak digabung. Dia mencatat ada 20 SDN yang jumlah siswanya kurang 120 anak.

Sekolah-sekolah tersebut tersebar di empat kecamatan, yaitu Banjarsari, Pasar Kliwon, Jebres, dan Laweyan. “Kami sudah berkoordinasi dengan UPT, salah satunya kami juga meminta masukan dari teman-teman di UPT dan agar segera diusulkan jika ada sekolah yang memang harus di-regrouping karena yang mengetahui bagaimana kondisi sekolah-sekolah tersebut kan UPT,” ungkap Wahyono ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (7/2/2017).

Penggabungan sekolah, menurut Wahyono, tujuan utamanya yakni efisiensi, terutama dari sisi anggaran. Imbas positif penggabungan sekolah salah satunya untuk pengisian kekosongan tenaga pengajar di sekolah lain yang membutuhkan.

Advertisement

Namun,  dia mengakui penggabungan sekolah juga akan mengurangi jumlah gugus dan itu berdampak terhadap pengawas. Dalam prosesnya, Wahyono mengatakan penggabungan sekolah harus mempertimbangkan banyak faktor.

“Termasuk ketersediaan tenaga pengajar, guru, dan pengisian jabatan kepala sekolah, letak geografis, sampai dengan berkurangnya jumlah gugus dan sebagainya, harus dipertimbangkan secara cermat dan proses yang panjang,” tandasnya.

Sejauh ini, lanjut dia, dalam penggabungan sekolah, proses yang dilalui termasuk berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait. Di sisi lain, Wahyono mengatakan telah memberikan saran kepada pengelola SD swasta yang siswanya masih kurang dari 120 orang.

Advertisement

Dia berharap yayasan SD terkait bisa memberikan perhatian terhadap permasalahan minimnya siswa dan meningkatkan layanan. Dia berharap dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang dikucurkan pemerintah ke sekolah-sekolah dapat dimanfaatkan secara optimal.

Berikut data SD dengan siswa kurang dari 120 anak sesuai hasil pendataan Disdik Solo.

Kecamatan Laweyan
1. SDN Cakraningratan: 99 siswa
2. SDN Mangkubumen Kulon: 103 siwa
3. SDN Tegal Ayu: 118 siswa
4. SDN Sriwedari: 103 siswa
5. SDN Bumi 2: 77 siswa
6. SDN Kerten 2: 106 siswa

Advertisement

Kecamatan Pasar Kliwon
1. SDN Kusumodilagan: 89 siswa
2. SDN Loji Wetan 93 siswa
3. SDN Gurawan: 99 siswa
4. SDN Baturono: 86 siswa

Kecamatan Jebres
1. SDN Belik: 79 siswa
2. SDN Bororejo: 101 siswa
3. SDN Tegalharjo: 87 siswa
4. SDN Karengan: 74 siswa
5. SD Sudiroprajan: 51 siswa
6. SD Purwoprajan 1: 87 siswa
7. SDN Tegalkuniran: 108 siswa
8. SDN Sanggrahan: 119 siswa

Kecamatan Banjarsari
1. SDN Nayu Barat 3: 90 siswa
2. SDN Sumber 6: 118 siswa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif