Soloraya
Minggu, 5 Februari 2017 - 19:15 WIB

Apel Siaga PDIP Sukoharjo Diwarnai Mobilisasi Guru PNS

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana apel siaga PDIP yang dipimping Ketua DPC PDIP SUkoharjo, Wardoyo Wijaya, di Stadion Gelora Merdeka, Jombor, Minggu (5/2/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Melalui pesan berantai, guru PNS diminta hadir dalam apel siaga PDIP Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Apel siaga PDIP di Stadion Gelora Merdeka, Jombor, Sukoharjo, Minggu (5/2/2017), diduga diwarnai mobilisasi pegawai negeri sipil (PNS).

Advertisement

Para guru PNS diduga diwajibkan mengikuti apel siaga PDIP di bawah koordinasi kelompok kerja kepala sekolah (K3S) di setiap kecamatan. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu, beredar pesan berantai di grup Whatsapp (WA) guru yang menginstruksikan agar para guru PNS mengikuti apel siaga kader PDIP.

Dalam pesan berantai itu disebutkan setiap SD baik negeri maupun swasta mengirim minimal tiga guru untuk mengikuti apel siaga PDIP. Begitu pula jenjang taman kanak-kanak (TK) wajib mengirim perwakilan guru termasuk pengawas sekolah dan staf kantor untuk mengikuti apel siaga.

Advertisement

Dalam pesan berantai itu disebutkan setiap SD baik negeri maupun swasta mengirim minimal tiga guru untuk mengikuti apel siaga PDIP. Begitu pula jenjang taman kanak-kanak (TK) wajib mengirim perwakilan guru termasuk pengawas sekolah dan staf kantor untuk mengikuti apel siaga.

Bahkan, pembagian kupon undian berhadiah atau doorprize berupa sepeda motor dan sepeda gunung dikoordinasi ketua K3S di 12 kecamatan se-Sukoharjo. Kupon doorprize dibagikan kepada para guru PNS pada Sabtu (4/2/2017).

“Saya ikut apel siaga karena ada instruksi dan doorprize. Beberapa guru akhirnya sepakat ikut apel siaga PDIP,” kata salah satu guru PNS yang enggan disebutkan namanya kepada Solopos.com, Minggu.

Advertisement

Sumber Solopos.com lainnya mengungkapkan panitia apel siaga telah menyiapkan area parkir kendaraan bermotor untuk ribuan guru PNS yang mengikuti apel siaga PDIP. Rombongan guru PNS di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Weru, Tawangsari, Bulu, diminta memarkir kendaraan mereka di halaman SMAN 3 Sukoharjo.

Kendaraan bermotor milik guru PNS di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Nguter dan Sukoharjo diparkir di SMKN 1 Sukoharjo. Sementara halaman Kantor Setda Sukoharjo sebagai area parkir kendaraan bermotor para guru di wilayah Grogol, Gatak, Baki, dan Kartasura.

“Hanya sebagian guru yang ikut apel siaga PDIP, tidak semua karena mungkin mereka punya urusan keluarga sendiri. Namun, setiap sekolah negeri pasti mengirim perwakilan guru untuk mengikuti apel siaga PDIP,” papar dia.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, saat dimintai konfirmasi membantah memberikan instruksi agar para guru PNS wajib mengikuti apel siaga PDIP. Darno tidak tahu ihwal pesan berantai di grup WA berisi instruksi agar para guru PNS menghadiri apel siaga PDIP.

Kendati demikian, Darno tak memungkiri ada guru PNS yang mengikuti apel siaga PDIP karena ingin mendapatkan doorprize berupa sepeda motor dan sepeda. “Saya tidak tahu ada instruksi itu [guru PNS wajib mengikuti apel siaga PDIP]. Saya tak pernah memberikan instruksi. Memang ada laporan guru PNS yang ikut apel siaga, namun itu personal bukan instruksi langsung dari dinas. Mungkin mereka ingin doorprize yang dibagikan saat acara,” jelas Darno.

Apel siaga PDIP di Kabupaten diikuti ribuan kader partai berlambang banteng moncong putih yang dipimpin Ketua DPC PDIP Sukoharjo, Wardoyo Wijaya. Apel siaga itu untuk merespons perintah Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang digelar serentak se-Jawa Tengah.

Advertisement

Wardoyo meminta seluruh kader PDIP di Sukoharjo melaksanakan instruksi dan perintah Megawati untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apel siaga PDIP disemarakkan hiburan dangdut dan pembagian doorprize.

“Jumlah kader PDIP di Sukoharjo sekitar 12.000 orang. Kami siap melaksanakan perintah dari Ibu Mega [Megawati Soekarnoputri] dan menjaga kedaulatan NKRI,” kata Wardoyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif