Soloraya
Rabu, 1 Februari 2017 - 10:15 WIB

KESENIAN WONOGIRI : Cover Lagu Rock Pakai Kendang, Pemuda Manyaran Jadi Artis Dunia Maya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Risang Puspa Aji memainkan kendang dan jimbe di rumahnya, Dusun Turen RT 001/RW 001, Punduhsari, Manyaran Wonogiri, Minggu (29/1/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Kesenian Wonogiri, pemuda asal Manyaran jadi terkenal setelah video cover lagu rock pakai kendang viral di media sosial.

Solopos.com, WONOGIRI — Bau tanah basah samar tercium saat Solopos.com berkunjung ke kediaman Risang Puspa Aji di Dusun Turen RT 001/RW 001, Punduhsari, Manyaran Wonogiri, Minggu (29/1/2017).

Advertisement

Sembari tersenyum, pemuda yang akrab disapa Gotho oleh keluarganya ini mempersilakan Solopos.com untuk masuk. Tak berselang lama, rintik gerimis kembali mengguyur.

Saat berbincang dengan Solopos.com, ingatan Risang kembali ke masa lalu waktu ia masih duduk di bangku kelas V SD . “Kebetulan bapak saya seorang penabuh kendang sedangkan ibu saya penari. Sejak kelas V SD saya sudah diajari bapak menabuh kendang. Sejak saat itulah saya mencintai kendang dan sampai sekarang, kendang tidak bisa lepas dari kehidupan saya,” ujar pemuda kelahiran 10 September 1997 ini membuka pembicaraan.

Advertisement

Saat berbincang dengan Solopos.com, ingatan Risang kembali ke masa lalu waktu ia masih duduk di bangku kelas V SD . “Kebetulan bapak saya seorang penabuh kendang sedangkan ibu saya penari. Sejak kelas V SD saya sudah diajari bapak menabuh kendang. Sejak saat itulah saya mencintai kendang dan sampai sekarang, kendang tidak bisa lepas dari kehidupan saya,” ujar pemuda kelahiran 10 September 1997 ini membuka pembicaraan.

Di tangannya, kendang tak sekadar menjadi instrumen musik pengatur tempo dalam gamelan. Risang membawa kendang menjadi instrumen musik yang juga cocok didengar untuk mengganti suara drum dalam musik modern.

Berbagai lagu dari band beraliran keras seperti Avenged Sevenfold dan System of A Down dia ganti suara drumnya menjadi suara kendang. “Awalnya bosan karena setiap menabuh kendang dalam karawitan selalu dipakem. Akhirnya saya iseng meng-cover lagunya Tompi berjudul Menghujam Jantungku pada Maret 2016. Lalu karena tanggapannya positif dan penontonnya banyak saya jadi semangat meng-cover lagu lain,” kata dia.

Advertisement

Berbagai pujian dilontarkan netizen melalui kolom komentar. Lagu instrumental berjudul Turkish March dari Mozart pun tak luput dia ­cover.

“Mulanya enggak tahu kalau jadi perbincangan di Instagram. Lalu salah satu teman kasih tahu saya kalau saya jadi artis di dunia maya. Saya jadi kaget karena video saya di-repost banyak orang. Bahkan ada yang meminta untuk meng-cover lagunya Dream Teather berjudul Metropolis. Tapi belum saya tanggapi,” kata dia sambil tertawa.

Total sudah ada 15 lagu dari musik modern yang ia cover. Semua videonya tersebut dia garap sendiri di dalam kamarnya dengan menggunakan kamera bermerek Canon 600D dan penerangan ala kadarnya.

Advertisement

Berkat kepiawaiannya tersebut, dia sempat diundang salah satu perusahaan televisi swasta berskala nasional untuk mengisi sebuah acara awal tahun ini. Menurut Risang, sebenarnya sangat muda bagi penabuh kendang senior untuk meng-cover lagu-lagu tersebut karena temponya stabil.

“Mungkin mereka enggan karena lebih fokus untuk membawakan sajian tabuhan kendang sesuai kodratnya. Ada juga penabuh kendang dari Bandung yang juga meng-cover lagu-lagu modern. Karena sudah diterima publik, saya mempunyai misi untuk mengangkat citra kendang dari alat musik kuno menjadi alat musik tradisional yang luwes,” sambung pemuda yang punya keinginan melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja ini.

Ibunda Risang, Sri Handayani, sangat mendukung keinginan Risang apabilan ingin terjun ke dunia musik sepenuhnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif