Sport
Senin, 23 Januari 2017 - 06:00 WIB

AUSTRALIA OPEN 2017 : Kuburan Para Unggulan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Andy Murray (JIBI/REUTERS/Thomas Peter)

Australia Open 2017 diwarnai dengan tersingkirnya para unggulan.

Solopos.com, MELBOURNE — Tersisihnya Novak Djokovic di babak awal Australian Open 2017 memberikan peluang terbaik Andy Murray untuk kali pertama memenangi kejuaraan. Namun semuanya dibuat berantakan oleh petenis Jerman bernama Mischa Zverev.

Advertisement

Petenis berperingkat 50 dunia itu sukses mempermalukan Murray, petenis terbaik dunia, di babak keempat Australian Open 2017 dengan kemenangan 7-5, 5-7, 6-2 dan 6-4 di Rod Laver Arena, Minggu (22/1/2017).

Selama tiga jam lebih 30 menit Murray mengerahkan sekuat tenaga untuk menghentikan petenis 29 tahun itu, sayang upayanya tidak berjalan mulus. Kekalahan ini membuat Murray harus menunggu setahun lagi untuk menjuarai Australian Open, setelah sebelumnya menjadi finalis di lima kali gelaran grand slam tersebut.

Laman resmi Australian Open, Ausopen.com, menyebut Zverev bermain seperti lelaki yang terinspirasi dan berambisi untuk mengalahkan petenis terbaik dunia. Ketika kehilangan bola pun Zverev tidak emosional dan tetap kalem di lapangan. Dia hanya melihat ibunya yang menonton dari tribune kejauhan, melihat ibunya tersenyum dan akhirnya kembali bertarung.

Advertisement

“Dia layak menang karena dia bermain luar biasa ketika tertekan. Servisnya juga sangat baik,” ujar Murray.

Petenis Skotlandia itu sebenarnya tiba di Melbourne dengan kondisi oke setelah akhir tahun lalu memastikan peringkat satu dunia dan memenangi 28 laga sebelumnya. Kekalahan dari Djokovic di final Qatar Open 2017 juga seperti tak membekas jika melihat performa Murray hingga babak ketiga Australian Open.

“Apa saya membuang sebuah peluang? Entahlah. Maksud saya, ada peluang-peluang berbeda setiap tahunnya,” lanjut Murray.

Advertisement

Sementara itu, Zverev tak bisa melukiskan perasaannya ketika menang di pertemuan perdana melawan Murray. Beberapa tahun terakhir Zverev memang menjalani karier tenis yang tidak mudah. Dia sempat mengalami retak pergelangan tahan, retak tulang iga dan hernia yang membuat dirinya sulit fokus di pertandingan.

Namun dia kembali terlecut setelah melihat saudaranya, Sascha, 19 tahun, diproyeksi menjadi juara grand slam masa depan oleh petenis legendaris John McEnroe. “Ini tidak mudah. Dulu saya seperti terjun ke peringkat 1.100 saat awal 2015. Ranking saya sangat rendah,” ujarnya seperti dilansir Reuters.

Di babak perempat final Zverev akan kembali mendapat lawan berat yakni Roger Federer. Peraih 17 gelar grand slam itu mengalahkan Kei Nishikori dalam laga sengit berskor 6-7, 6-4, 6-1, 4-6, 6-3.

Hasil mengejutkan juga terjadi di sektor tunggal putri di mana unggulan pertama Angelique Kerber harus bertekuk lutut terhadap petenis nonunggulan asal Amerika Serikat, Coco Vanderweghe. Kerber bahkan kalah mudah dengan skor 2-6, 3-6. Dengan hasil itu, Kerber gagal mempertahankan gelar Australian Open yang diraihnya tahun lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif