Jogja
Sabtu, 21 Januari 2017 - 05:20 WIB

SEKOLAH SLEMAN : Rawan Bencana, SMA Negeri 1 Pakem Bersiap Relokasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMA. (JIBI/Solopos/Antara)

Sekolah Sleman tepatnya SMAN 1 Pakem akan direlokasi

Harianjogja.com, SLEMAN – Pihak SMA Negeri 1 Pakem menyatakan siap untuk pindah sekolah di tempat yang baru. Rencananya tempat relokasi nantinya akan berada di tanah  milik pemerintah Desa Pakembinangun, Kecamtan Pakem.

Advertisement

Hanya belum pasti kapan rencana pembangunan gedung sekolah di tempat yang baru itu akan dilakukan. Saat ini proses komunikasi masih berjalan antara pihak sekolah dengan pemerintah desa setempat.

Kepala SMA Negeri 1 Pakem Kristya Mintarja mengungkapkan, saat ini lokasi sekolah sudah tidak memungkinkan lagi untuk mendukung konsep pendidikan yang unggul. Padahal pihaknya memiliki gagasan untuk merealisasikan inovasi menjadikan sekolah sekaligus sebagai tujuan pariwisata di lereng Gunung Merapi.

“Tujuan relokasi ini tidak lain untuk menunjang potensi siswa. Karena di tempat yang ada saat ini sangat sulit bagi sekolah untuk untuk mendorong anak didik bisa mengembangkan potemsi diri. Padahal secara kemampuan para siswa di sini memiliki potensi apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai,” papar Kristiya saat ditemui Harianjogja.com, Rabu (18/1/2017).

Advertisement

Fakta yang disampaikan Kristya bukan tanpa alasan kuat. Pasalnya luas lahan keseluruhan di SMA Negeri 1 Pakem hanya 6000 meter persegi. Padahal jumlah siswa lebih dari 500 anak didik. Imbasnya, tidak ada sarana yang bisa mendukung siswa mengembangkan potensi bakat yang dimilikinya. Lahan yang ada sudah habis untuk bangunan kelas dan ruang tertutup lainnya. Sarana terbuka hanyalah lapangan basket, itu pun tidak terlalu luas.

“Di tempat yang baru nanti luasnya tiga hektare. Jadi cukuplah untuk melengkapi  ketersediaan sarana penunjang potensi siswa,” tandasnya.

Selain tidak cukup luas dari sisi lahan, bangunan SMA Negeri 1 Pakem saat ini juga dinilai tidak ramah bencana. Dengan posisi yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi, potensi gempa yang bersumber dari letusan gunung berapi sangat mungkin terjadi. Sementara wujud bangunan masih konsep lama, tanpa tiang penyangga yang kokoh.

Advertisement

“Risikonya besar untuk bertahan di sekolah yang lama ini. Dan kami kan ingin memberikan ruang ekspresi lebih bagi siswa. Berada di sini kan juga sudah lama, sejak tahun 1964,” imbuh dia.

Sementara itu Kepala Desa Pakembinangun Suranto memberikan tanggapan positif atas rencana relokasi yang dilakukan itu. Dia mengungkapkan, pemerintah Desa Pakembinangun berupaya memfasilitasi untuk kepentingan memajukan pendidikan secara bersama.

“Pekan depan akan ada pemaparan mengenai grand desain pengembangan sekolah. Kami siap mendukung, tinggal nanti dikonsep bersama dengan dinas-dinas terkait dan pemerintah,” papar dia saat dihubungi Kamis (19/1/2017).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif