Jogja
Sabtu, 21 Januari 2017 - 04:40 WIB

PROGRAM PERUSAHAAN : PT CPI Targetkan Bedah 100 Kandang

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembersihan kandang di peternakan sapi. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Program ini sebagai perwujudan kepedulian perusahaan kepada masyarakat, khususnya para peternak konvensional.

Harianjogja.com, JOGJA-PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (PT CPI), meluncurkan program yang disebut dengan Bedah Kandang. Program ini sebagai perwujudan kepedulian perusahaan kepada masyarakat, khususnya para peternak konvensional yang masih menggunakan sistem kandang terbuka. Tahun ini ditargetkan bisa membedah 100 kandang di wilayah Jabodetabek-Jabar.

Advertisement

Santo Kadarusman, selaku Public Relations & Marketing Event Manager mengungkapkan, PT CPI memiliki komitmen kuat untuk turut membangun sektor peternakan Indonesia. Sehubungan dengan itu, pada 2017, PT CPI di bawah pengawasan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk melakukan bedah 100 Kandang di wilayah Jabotabek-Jabar. “Hal tersebut ditandai dengan penandatangan kesepakatan kerja sama antara Dinas Peternakan Jawa Barat dengan Manajemen PT Charoen Pokphand Indonesia, di Hotel Horizon, Bandung pada 17 Januari 2017,” ungkap dia dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Jumat (20/1).

Ia menjelaskan, PT CPI sebagai pihak pelaksana Bedah Kandang pun berharap seiring dengan meningkatnya kesejahteraan peternak, PT CPI dan peternak dapat berjalan bersama untuk membangun peternakan yang lebih baik lagi di Indonesia. Melalui program Bedah Kandang ini, PT CPI memberikan bantuan kepada peternak secara gratis berupa bimbingan teknis serta peralatan peternakan (poultry equipment) untuk memperbaiki atau mengoptimalkan fungsi dari kandang yang dimiliki para peternak tersebut. Bantuan peralatan yang diberikan berupa tempat pakan, tempat minum otomatis, pemanas/gasolec yang digunakan saat masa pemeliharaan anak ayam, kipas, dan tirai.

Head Customer Care & Technical Development Hamam Wahyu Triwibowo mengungkapkan, berkaitan dengan kegiatan Bedah Kandang ini, team technical service pun akan mendampingi peternak yang telah dibedah kandangnya untuk dibantu secara teknis. Tujuannya, agar dari awal pemeliharaan DOC (anak ayam umur sehari) sudah sesuai dengan standar manajemen kandang yang baik, sehingga pada saat panen hasil yang didapat pun lebih optimal dan lebih baik dari periode sebelumnya.

Advertisement

“Pendampingan oleh tim teknis ini akan dilakukan selama dua periode pemeliharaan secara terus menerus, dan setelah melewati masa pendampingan tim teknis tetap akan memantau hasil performa dari kandang tersebut setiap periodenya. Sehingga kami dapat terus memantau hasil dari kandang-kandang yang sudah di bedah,” ungkap dia.

Berdasarkan data performa ayam di kandang yang sudah dilakukan bedah kandang, mengalami peningkatan Indek Performance (nilai keberhasilan dalam pemeliharaan ayam broiler) rata-rata sekitar 30% dari periode sebelumnya. Sebagai gambaran keberhasilan dari salah satu kandang yang telah dibedah, bisa dilihat dari keuntungan per ekor ayam, sebelum di bedah peternak di daerah Bogor hanya mendapat keuntungan Rp1.500 – Rp1.800 per ekor, akan tetapi setelah di lakukan program bedah kandang hasil yang didapat saat itu Rp3.000 per ekor, naik secara signifikan.

PT CPI yang telah berdiri di Indonesia sejak 1972. Kegiatan usaha meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, pembibitan, peralatan peternakan, dan pengelolaan daging ayam, dalam menjual produknya selalu menyertakan after sales service untuk konsumennya. Untuk terus meningkatkan pelayanan tersebut, dibentuklah Team Customer Care & Technical Service yang bertugas setiap harinya untuk memantau hasil performa pakan dan bibit ayam yang telah sampai kepada konsumen.

Advertisement

Pada saat ini berdasarkan hasil pemantauan team Technical Service di lapangan, masih ditemukan banyak kendala secara manajemen yang tidak sesuai dengan kebutuhan ayam ras pedaging. Pada saat awal pemeliharaan dibutuhkan panas yang cukup untuk menghangatkan anak-anak ayam tersebut, tapi di lapangan masih banyak ditemukan peternak yang menggunakan kayu bakar. Tanpa disadari, asap yang dihasilkan dari pembakaran tersebut malah tidak baik untuk pertumbuhan anak ayam tersebut.

“Oleh karena itu, disarankan diganti dengan pemanas jenis lain, contohnya Gasolec yang menggunakan gas,” papar dia.

Contoh kesalahan manajemen lainnya yang ditemukan, pada umur ayam besar, ayam membutuhkan suhu rendah atau dingin. Kita ketahui untuk Indonesia yang merupakan daerah tropis banyak daerah yang suhunya panas dan mati angin, di mana pada saat suhu tinggi bisa mengakibatkan heat stress, yang bisa meningkatkan angka kematian. Disarankan diberi kipas untuk menurunkan suhu yang dirasa ayam dan akan berefek pada menurunnya angka kematian. Diharapkan dengan perbaikan menejemen pemeliharaan ini akan meningkatkan produktivitas dari peternakan tersebut. (*)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif