Jogja
Sabtu, 21 Januari 2017 - 01:20 WIB

GUNUNG MERAPI : Pendaki Hanya Direkomendasikan hingga Pasarbubar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Gunung Merapi masih dalam status normal, tetapi ada catatan yang perlu diketahui masyarakat

Harianjogja.com, SLEMAN — Dari pengamatan Gunung Merapi 13-19 Januari 2017, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas gunung teraktif di dunia itu normal. Hanya, pendaki diimbau untuk menjelajah hingga Pasarbubar.

Advertisement

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kepala BPPTKG, I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan dari visual cuaca, sepanjang hari Gunung Merapi cenderung berkabut disertai mendung.

“Asap berwarna putih, tebal dengan tekanan gas lemah, tinggi maksimum 30 m arah timur, teramati dari Pos Pengamatan Kaliurang pada tanggal 19 Januari 2017 pukul 07:31 WIB,” terangnya seperti dikutip dari rilis yang Harianjogja.com, terima, Jumat (20/1/2017)

Saat ini kondisi morfologi G. Merapi belum menunjukkan adanya perubahan. Kegempaan Dalam minggu ini kegempaan G. Merapi tercatat 7 kali gempa guguran (RF) dan 14 kali gempa tektonik. Aktivitas kegempaan minggu ini masih berada dalam kategori normal.

Advertisement

Lebih lanjut, dia menyampaikan laporan lampiran 1a menunjukkan adanya grafik kegempaan di Gunung Merapi. Deformasi Data tiltmeter yang diperoleh dari Stasiun Selokopo Atas masih fluktuatif dalam batas toleransi alat, untuk sumbu U-S sebesar -42 µrad. Pengukuran EDM menghasilkan nilai jarak tunjam rata-rata untuk RK2 (sektor selatan) sebesar 6506,95 m. Data pemantauan baseline GPS Stasiun Selo-Pasarbubar menunjukkan jarak sebesar 4259,20 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau secara instrumental dengan menggunakan tiltmeter, EDM dan GPS tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Sementara lampiran 1b menunjukkan grafik deformasi di Gunung Merapi. Hujan dan Lahar Pada minggu ini terjadi hujan di seluruh Pos Pengamatan Gunung Merapi. Intensitas curah hujan tertinggi terjadi di Pos Ngepos pada 14 Januari 2017, tercatat jumlah curah hujan 60 mm/jam selama 15 menit. Tidak dilaporkan adanya penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi. Lampiran 1c menunjukkan grafik curah hujan di G. Merapi.

“Kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka aktivitas Gunung Merapi dinyatakan dalam tingkat aktivitas “Normal”,” papar dia

Advertisement

Kendati daam status normal, pihaknya memberikan rekomendasi pendakian hanya sampai di Pasarbubar. Pengecualian diberikan untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.

Selain itu, kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki.
“Saat ini hujan masih terjadi di seputar Gunung Merapi, untuk itu masyarakat perlu menjaga kewaspadaan terhadap ancaman bahaya lahar. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” terangnya.

Advertisement
Kata Kunci : Gunung Merapi Musim Hujan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif