Soloraya
Jumat, 20 Januari 2017 - 21:15 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : Ruas Tol Soker Wilayah Ngemplak Jadi Ajang Mesum ABG

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan anak baru gede (ABG) berduaan di tepi ruas jalan tol Solo-Kertosono, Desa Sindon, Ngemplak, Jumat (20/1/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, ruas tol wilayah Ngemplak, Boyolali, sering dijadikan tempat pacaran.

Solopos.com, BOYOLALI — Ruas tol Solo-Kertonoso (Soker) wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali, kerap kali dimanfaatkan anak-anak baru gede (ABG) sebagai lokasi ngumpet dan kegiatan tak terpuji.

Advertisement

Tak sedikit dari mereka yang menjadikan ruas tol sepi tersebut sebagai lokasi berbuat mesum, baik di tepian tol maupun di bawah overpass yang belum jadi. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (20/1/2017) siang, salah satu ruas tol Soker yang sudah selesai dikerjakan berada di wilayah Desa Sindon.

Ruas tol yang melintasi desa tersebut cukup panjang dan sepi. Kondisi inilah yang dimanfaatkan sejumlah ABG untuk melakukan hal-hal yang tak terpuji, di antaranya nangkring di jok motor lalu memadu kasih di tepi tol.

Sebagian ada yang masih berseragam sekolah saat melakukan adegan tak senonoh itu. Mereka memanfaatkan jam pulang sekolah dengan memilih lokasi yang cukup sepi. Ada yang memanfaatkan kolong overpass yang belum jadi. Di bawah overpass itulah, pasangan muda-mudi yang di mabuk asmara ngumpet.

Advertisement

Meski ada garis pembatas larangan melintas, ruas tol di Desa Sindon memang kerap sebagai digunakan jalur alternatif. Jalur itu menghubungkan Pasar Mangu dengan Desa Dibal. Ujung jalur tersebut tak ditutup portal sehingga memudahkan siapa saja yang ingin melintasi jalan itu, tak terkecuali para ABG.

Pegawai humas proyek tol Soker, Very Budi Santoso, mengaku sebenarnya sudah memasang portal di sejumlah titik masuk ke tol, tak terkecuali di Desa Sindon. Namun, banyak portal yang dirusak orang-orang tak bertanggung jawab.

“Di utara Mangu misalnya, di sana sebenarnya sudah kami tutup pakai bambu. Tapi, dibuka paksa dan ruas tol menuju Desa Dibal itu dipakai ajang balap liar,” paparnya.

Advertisement

Di lokasi tersebut juga acap kali jadi lokasi aksi balap liar. Aksi tersebut biasanya dilakukan tengah malam hingga dini hari menjelang waktu Subuh. Aksi balap liar ini melibatkan cukup banyak orang.

Mereka rata-rata adalah anak-anak remaja dan anak muda. Tak hanya laki-laki, sebagian remaja perempuan pun terlibat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif