Soloraya
Jumat, 20 Januari 2017 - 09:00 WIB

TAHUN BARU IMLEK : Lampion Imlek Sargede-Jensud Solo Jadi Buruan Selfie

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cahaya dari lampion-lampion di kawasan Pasar Gede Solo, Senin (16/1/2017) malam, menyambut perayaan Imlek. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Tahun baru Imlek di Solo disemarakkan dengan beragam acara.

Solopos.com, SOLO — Warga Soloraya menyambut gembira dinyalakannya sebanyak 5.000 lampion berwarna merah yang dipasang Panitia Bersama Solo Imlek 2568/2017 di sekitar Pasar Gede, sepanjang Koridor Jendral Sudirman (Jensud) hingga Bundaran Gladak Solo pada Selasa (17/1/2017) pukul 18.00 WIB. Hingga Kamis (19/1/2017) malam, warga berdatangan untuk berswafoto atau selfie di lokasi lampion itu.

Advertisement

Bahkan semakin larut malam, warga yang berdatangan semaki banyak. Sebagian berencana datang untuk melihat-lihat dan berfoto dengan background lampion-lampion tersebut.

Salah seorang warga Matesih, Karanganyar, Eghar Prasetya, 26, mengaku sangat tertarik dengan lampion-lampion yang dipasang di kawasan Pasar Gede dan Koridor Jensud. Ia berencana mengunjungi kawasan tersebut untuk hunting foto berkaitan dengan perayaan Imlek.

“Mungkin mau motret sekalian pas ada acara Grebeg Sudiro. Tapi saya lihat kondisi cuaca dulu. Akhir-akhir ini soalnya sering hujan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Advertisement

Mahasiswi tingkat akhir Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Hira, 22, mengatakan juga tertarik untuk datang ke kawasan Pasar Gede tahun ini untuk melihat lampion. Mahasiswi asal Kota Depok, Jawa Barat itu mengutarakan tak ada spot semacam itu di kotanya.

“Apalagi yang di Solo ini di tengah kota, dekat pasar dan pinggir jalan. Dekorasinya enggak sekadar untuk merayakan Imlek. Tapi terkesan menjadi tujuan wisata lokal,” kata dia, Selasa.

Ketua Panitia Solo Imlek 2568/2017, Sumartono Hadinoto, mengatakan lampion-lampion sudah diuji coba pada Senin (16/1/2017) malam. Pengecekan dilakukan dengan menghidupkan lampion-lampion tersebut sehingga tidak ada kendala teknis yang terjadi setelah lampion resmi dinyalakan pada Selasa malam.

Advertisement

“Ada pengecekan sekering. Mampu atau tidak. Kami juga cek lampu kalau mungkin ada yang enggak nyala,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa.

Ia berharap keberadaan lampion yang akan dipasang hingga 12 Februari mendatang itu berdampak positif bagi masyarakat Soloraya. Lampion bisa menjadi hiburan atau tontonan yang membahagiakan. “Dari segi ekonomi, keberadaan ekonomi juga banyak manfaatnya,” terangnya.

Ia juga berharap event tersebut menjadi inspirasi atau pemicu bagi wong Solo untuk berkontribusi bagi Kota Solo. Ia menginginkan orang Sololah yang dapat membuat bangga warga Solo. “Kalau sudah begitu, kita semua akan bangga menjadi wong Solo,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif