Pasar tradisional Solo, Pasar Gilingan kini menjadi sentra penjualan sepatu.
Solopos.com, SOLO — Pasar Ngudi Rejeki Gilingan saat ini menjadi pusat penjualan sepatu di wilayah Solo. Pasar itu pun sering menjadi lokasi kulak sepatu untuk dijual kembali.
Ada banyak kios sepatu di pasar yang berada tak jauh dari Terminal Tirtonadi itu. Baik di lantai dasar maupun di lantai atas. Pengunjung pasar dapat menemukan berbagi jenis sepatu, mulai sepatu olahraga, sepatu kulit maupun sepatu kasual.
Simak Juga:
Video Berburu Sepatu Pasar Gilingan Solo : Di Sini
Simak Juga:
Video Berburu Sepatu Pasar Gilingan Solo : Di Sini
Namun berdasarkan pantauan JIBI/Koran Solo, kebanyakan sepatu yang dijual adalah sepatu olahraga dan kasual. Selain sepatu, ada juga barang lain yang dijual di pasar tersebut seperti pakaian, sepeda, alat musik, helm dan sebagainya.
Salah satu pedagang sepatu di Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Candra Setyo Nugroho, mengatakan hampir setiap hari ada pembeli yang membeli barang dari kiosnya. Baik pembeli eceran maupun jumlah besar.
Dalam satu hari, Candra mengaku pendapatan kotor hasil penjualan sepatunya dapat mencapai Rp5 juta. “Kalau sedang ramai, seperti saat kenaikan kelas ya bisa lebih,” kata dia yang sebelumnya berjualan di sekitar Pasar Legi tersebut.
Sepatu yang dijual dikiosnya merupakan produksi lokal. Namun ada pula pedagang lain yang mejual sepatu impor. Pedagang lain, Fendi mengatakan ada beberapa koleksi dagangannya yang merupakan barang impor.
Meski selama musim hujan ini mengalami penurunan jumlah pembeli, dia mengaku setiap harinya ada barang yang laku. “Di sini ada yang standar dan ada yang impor. Untuk harga, antara Rp100.000-Rp250.000,” kata dia.
Sementara itu salah satu pedagang sepatu Pasar Ngudi Rejeki Gilingan di lantai atas, Nano, mengatakan dalam sehari dirinya mampu menjual 30-60 pasang sepatu.
“Biasanya diambil pedagang dari daerah lain. Kalau ke konsumen langsung biasanya hanya 10-15 pasang,” kata dia. Nano mengatakan barang yang dijualnya berasal dari Tangerang. Namun ada pula barang impor yang dijualnya.
Menurut Nano, banyak pedagang dari luar daerah yang membeli barang dari Pasar Ngudi Rejeki Gilingan untuk dijual lagi. Baik secara on line maupun off line.