News
Jumat, 20 Januari 2017 - 11:15 WIB

Kerugian Akibat Kebakaran Pasar Senen Diprediksi Capai Rp101,2 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto aerial bangunan Pasar Senen yang terbakar di Jakarta Pusat, Kamis (19/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Pasar Senen di Jakarta Pusat terbakar.

Solopos.com, JAKARTA – Kerugian material yang timbul akibat terbakarnya Pasar Senen, Jakarta Pusat, sejak Kamis (19/1/2017), diprediksi mencapai Rp101,2 miliar. Sedangkan total jumlah kios yang terbakar diperkirakan sebanyak 1.012 unit.

Advertisement

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan rata-rata kerugian dari terbakarnya kios yang ada di Pasar Senen kurang lebih Rp100 juta per unit. Namun, angka tersebut masih bisa bertambah.

“Rata-rata, untuk setiap kios yang terbakar mengalami kerugian minimal Rp100 juta. Namun, kami pastikan bahwa kerugian yang timbul tidak kecil dan masih bisa bertambah sampai api benar benar bisa dipadamkan,” kata Abdullah, di Jakarta, Kamis.

Advertisement

“Rata-rata, untuk setiap kios yang terbakar mengalami kerugian minimal Rp100 juta. Namun, kami pastikan bahwa kerugian yang timbul tidak kecil dan masih bisa bertambah sampai api benar benar bisa dipadamkan,” kata Abdullah, di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Provinsi DKI Jakarta, hingga saat ini total kios yang terbakar mencapai 1.012 unit. IKAPPI menurunkan tim investigasi bersama para pedagang Pasar Senen, untuk membantu pemadaman dan mengumpulkan data serta saksi mata terkait musibah tersebut.

DPP IKAPPI mengeluarkan lima rekomendasi awal untuk korban kebakaran Pasar Senen Jakarta Pusat. Pemerintah diharapkan menambah armada pemadam kebakaran dan mengisolasi blok pasar yang masih aman dari api.

Advertisement

“Pendataan tersebut meliputi jumlah kerugian, dan memastikan seluruh pedagang terdata dengan baik. Selain itu, menurunkan tim psikologis dan kesehatan,” tutur Abdullah dilansir Kantor Berita Antara.

Abdullah menambahkan Pemerintah DKI Jakarta dapat mengambil alih penanganan dan pengelolaan blok I dan II Pasar Senen Jakarta Pusat dari pengelola PT Pembangunan Jaya, untuk mempercepat koordinasi dan penanganan korban kebakaran.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta wajib mengupayakan dan memastikan percepatan pembangunan tempat berdagang sementara atau penampungan di lokasi Senen, Jakarta Pusat, dengan tidak memungut biaya dari para pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Advertisement

Sementara itu, sejumlah pedagang Pasar Senen tetap menjalankan aktivitas seperti biasa pada Jumat (20/1/2017) ini. Okezone melaporkan, beberapa pedagang kue dan baju bekas sudah mulai menjajakan dagangannya Jumat sejak pukul 03.00 WIB.

Mereka menjajakan dagangan di halte depan pintu masuk Pasar Senen. Bahkan, ada juga pedagang baju yang berjualan sejak malam hari.

Tercatat, kebakaran Pasar Senen Jakarta Pusat sudah terjadi sembilan kali sejak 1974. Pada 15 Januari 1974, kebakaran melanda pasar tersebut dan dikenal dengan sebutan Malapetaka 15 Januari (Malari). Kebakaran kembali terjadi pada 23 November 1996, dan menghanguskan 750 kios di Blok IV dan V.

Advertisement

Pasar Senen kembali mengalami kebakaran pada 27 Januari 2003. Kali ini si jago merah melalap 300 kios yang berada di Blok IV dan Blok IV B. Kemudian, pada 23 Maret 2009, 11 Maret 2010 yang melalap 2.337 kios, 25 April 2014, dan menghanguskan 3.000 kios.

Pada 19 September 2016, kebakaran terjadi di Pasar Poncol yang masih dalam kawasan Pasar Senen. Kemudian, pada 15 November 2016 dan 19 Januari 2017 dan terjadi di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis dini hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif