Soloraya
Jumat, 20 Januari 2017 - 18:40 WIB

INFRASTRUKTUR BOYOLALI : Anak Sungai Serang Meluap, Jembatan Bandung-Kedungpilang Putus

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berkerumun di lokasi jembatan yang putus di Dukuh Bandung Kulon, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Jumat (20/1/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Infrastruktur Boyolali, jembatan penghubung Desa Bandung dengan Desa Kedungpilang putus.

Solopos.com, BOYOLALI — Luapan anak Sungai Serang di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, mengakibatkan  jembatan di desa tersebut putus, Jumat (20/1/2017).

Advertisement

Jembatan yang putus itu menghubungkan Desa Bandung dengan Desa Kedungpilang, Kecamatan Wonosegoro, tepatnya di Dukuh Bandung Kulon. Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, jembatan tersebut putus pada Jumat pukul 12.30 WIB, saat wilayah tersebut diguyur hujan deras. Akibatnya, dua dukuh di desa tersebut yakni Dukuh Cengklik dan Dukuh Kulon Kali kesulitan akses.

Warga di dua dukuh tersebut harus mencari jalan alternatif lain dengan jarak yang sangat jauh. Contohnya, anak-anak dari Dukuh Cengklik yang hendak sekolah harus mencari jalan yang lebih jauh hingga 10 kilometer.

“Sejak Kamis [19/1/2017] malam sampai siang ini [Jumat], hujan terus mengguyur wilayah Wonosegoro yang menyebabkan anak Sungai Serang meluap,” kata warga Wonosegoro, Fauziah, saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement

Camat Wonosegoro, Hari Haryanto, mengatakan kerusakan jembatan di Desa Bandung cukup parah. “Aliran air meluap sangat tinggi dan alirannya sangat deras,” kata Hari.

Badan jembatan langsung tergerus hampir seperempat dari panjang jembatan. Panjang jembatan sekitar 25 meter dengan lebar 3 meter. “Yang runtuh dan hanyut mencapai panjang 6 meter,” ujar dia.

Sesaat setelah jembatan runtuh, warga berkerumun di sekitar jembatan. Namun, Hari mengimbau warga tidak mendekati jembatan karena sisa jembatan masih berpotensi ikut tergerus. “Arus sungai masih sangat deras, kondisi tanah di tepian sungai juga sangat licin.”

Advertisement

Pemerintah Kecamatan Wonosegoro telah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali. Jumat sore, tim BPBD Boyolali langsung meninjau lokasi.

Untuk solusi sementara, jika memungkinkan warga akan membangun jembatan darurat di lokasi tersebut. Hari mengingatkan warga Desa Bandung terutama yang tinggal di aliran anak Sungai Serang lebih waspada.

Wilayah tersebut merupakan wilayah rawan bencana. Tahun lalu, longsor melanda tebing Sungai Bandung, anak Sungai Serang yang melintasi Dukuh Brangkal. Puluhan rumah di bantaran sungai tersebut diminta waspada.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif