News
Kamis, 19 Januari 2017 - 23:00 WIB

Pernah Habis Terbakar Pada 1974, Sistem Keamanan Pasar Senen Masih Manual

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang menyelamatkan barang-barangnya dari lokasi Blok I dan Blok II Pasar Senen di Jakarta yang terbakar, Kamis (19/1/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Pasar Senen sudah pernah terbakar pada 1974. Pengelola mengakui sistem keamanan Pasar Senen untuk mengantisipasi kebakaran masih manual.

Solopos.com, JAKARTA — Pengelola Pasar Senen mengklaim bangunan pasar tertua di Jakarta itu memenuhi standar keamanan yang baik dari kebakaran. Edi Santoso, Trade Center Coordinator PT Jaya Real Property Tbk, anak usaha PT Pembangunan Jaya selaku pengelola Blok I dan Blok II Pasar Senen, mengaku bahwa kebakaran ini baru terjadi dua kali.

Advertisement

“Blok I dan II ini dibangun sekitar 1974. Lalu pada 1975 terjadi peristiwa Malari [Malapetaka Lima Belas Januari], pasar ini terbakar habis. Setahun kemudian dibangun kembali hingga sekarang ini baru terbakar kembali,” ujarnya, Kamis (19/1/2017).

Pihaknya mengklaim gedung yang dibangun tersebut sudah memiliki standar keamanan dari kebakaran yang baik, meskipun masih dengan sistem manual. Sejumlah perlengkapan pengamanan kebakaran yang terdapat di dua blok bangunan itu, antara lain hanya smoke detector, alarm, ratusan alat pemadam api ringan (APAR), dan puluhan hidran.

Namun, demikian gedung yang dibangun sejak 1974 itu, ternyata minus instalasi fire sprinkler alias penyemprot air otomatis saat terjadi kebakaran. “Perlengkapan pengamanan kebakaran kami sudah mencukupi untuk melakukan deteksi dan penanganan dini, meskipun sistem keamanannya masih manual,” ujarnya.

Advertisement

Pihaknya mengaku ketika menerima pengelolaan gedung tersebut memang tidak dilengkapi dengan sprinkler, karena aturan standar keamanan ketika gedung itu dibangun, tidak mewajibkan adanya sprinkler.

Menurutnya, aturan standar keamanan yang mewajibkan adanya sprinkler juga baru muncul setelah dekade 1980-an. Pihaknya, kala itu merasa kesulitan kalau harus menambahi sprinkler, ketika posisi gedung sudah jadi dan telah digunakan untuk aktivitas perdagangan.

“Kami ketika itu sebagai pengelola, keberatan dan kesulitan memasang sprinkler, karena gedung sudah ada dan aktivitas pasar juga sudah hidup,” ujarnya.

Advertisement

Pihaknya mengaku sering memberikan pelatihan pengamanan kebakaran setiap bulan, dan ratusan APAR juga diperbaharui setiap tahun, yang terbagi di empat lantai tersebut.

“Yang terbakar blok I dan II. Pagi hari blok I dan II lantai 3 terbakar semua. Lalu, seiring waktu kebakaran di blok II merembet ke lantai 2 dan lantai 1. Alhamdulillah blok I lantai 1 dan 2 aman,” terangnya.

Menurut Edi, peristiwa kebakaran yang terjadi tersebut dimulai saat tim pengamanan melihat adanya indikasi gardu listrik di lantai 1 terbakar. “Kita padamkan itu sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah itu padam, tapi 20 menit kemudian, tim kita melihat ada beberapa titik api di lantai 3. Saat itu kita tidak berani memadamkan karena keterbatasan ilmu dan personel, lalu kita kontak pemadam kebakaran,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif