Soloraya
Senin, 16 Januari 2017 - 21:40 WIB

Tersambar Petir, Pria Tua Warga Kemusu Boyolali Terluka

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah genting rumah Mbah Senin, 63, morat-marit tersambar petir, Senin (16/1/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Pria tua warga Kemusu, Boyolali, bertahan hidup dengan luka di leher setelah tersambar petir.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang lelaki tua asal RT 006/RW 003 Dukuh Glinggang Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Boyolali, Mbah Senin, 63, tersambar petir saat memberi makan sapi di belakang rumahnya, Senin (16/1/2017).

Advertisement

Mbah Senin bisa bertahan hidup meski menderita luka cukup para dan saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali Kota. Berdasarkan Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Mapolsek Kemusu, Senin, petaka tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Hujan disertai petir menggelegar di wilayah Kecamatan Kemusu. Mbah Senin yang baru bangun tidur saat itu langsung bergegas ke belakang rumah untuk memberi makan sejumlah sapi miliknya.

“Saat itu hujan cukup deras. Petir menyambar-nyambar di wilayah Kecamatan Kemusu,” ujar Kasi Humas Polsek Kemusu, Aiptu Sutarmo, saat dihubungi Solopos.com.

Advertisement

Tubuh Mbah Senin yang renta seketika terkapar di lantai. Genting atap rumahnya juga sebagian ambrol.“Kebetulan, lantai rumah Mbah Senin masih berupa tanah dan ada genangan air hujan,” terang Sutarmo.

Mendengar suara sambaran petir di rumah bagian belakang, istri Mbah Senin, Narti, 60, langsung berjalan tergopoh-gopoh ke belakang. Didapatinya sang suami terkapar di lantai tanah, telinganya mengeluarkan darah.

Di lehernya terdapat luka sayatan diduga kuat akibat sambaran petir. “Posisi korban saat itu telungkup tak sadarkan diri. Ada darah mengalir di telinga dan luka di leher,” jelas Sutarmo.

Advertisement

Mendapati Mbah Senin masih hidup dan masih, apalagi detak jantungnya juga terasa, keluarga Mbah Senin langsung meminta tolong para tetangga. Warga pun bergegas membawa Mbah Senin ke RSUD Pandan Arang untuk menyelamatkan nyawa Mbah Senin.

“Diduga kuat, petir menyambar melalui antena TV di rumah. Apalagi kondisi rumah becek,” jelasnya.

Tak hanya itu, jelas Sutarmo, kondisi tubuh Mbah Semin juga basah karena tertimpa air hujan dari celah-celah genting. Apalagi saat kejadian itu, Mbah Semin tak memakai alas kaki sama sekali. Hal inilah yang diduga kuat membuat energi listrik dari petir mudah menyambar tubuh Mbah Senin.

“Anggota kami langsung ke lokasi dan melakukan olah TKP. Semoga nyawa Mbah Senin terselamatkan,” harap Sutarmo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif