Soloraya
Minggu, 15 Januari 2017 - 20:40 WIB

Bupati Klaten Ditangkap KPK, Warga Klaten Kampanyekan Antikorupsi di CFD

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komunitas Peduli Klaten mengumpulkan sampah di area car free day (CFD) Jl. Pemuda, Minggu (15/1/2017). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Warga Klaten menggelar aksi untuk mengampanyekan antikorupsi di area car free day.

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah elemen masyarakat Klaten menggelar aksi guna mengampanyekan antikorupsi dan menuntut pengusutan tuntas kasus korupsi di Kabupaten Klaten saat car free day (CFD) Klaten, Minggu (15/1/2017).

Advertisement

Aksi digelar menyikapi tertangkapnya Bupati Klaten Sri Hartini dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (30/12/2016) lalu. Komunitas Peduli Klaten menggelar aksi bersih-bersih sampah di sepanjang Jl. Pemuda yang digunakan untuk CFD.

Sampah dikumpulkan dalam keranjang selanjutnya diserahkan ke salah satu pengelola bank sampah. Penyerahan sampah tersebut dilakukan di depan Rumah Dinas Bupati yang menjadi lokasi OTT KPK, dua pekan sebelumnya.

Selain memunguti sampah, sepanjang perjalanan belasan orang dari komunitas masyarakat tersebut menyerukan ajakan ke warga agar lebih peduli terhadap kebijakan pemerintah sehingga tak ada lagi kasus korupsi di Kabupaten Bersinar. Sampah yang diambil sebagai simbol para pelaku korupsi.

Advertisement

“Kami melakukan ini untuk mendukung KPK mengusut tuntas kasus korupsi di Klaten. Ini juga bentuk sindiran sekaligus ajakan agar warga lebih peduli mengontrol kebijakan publik pemerintah. Akhir dari aksi kami yakni serah terima sampah yang sudah dipungut ke pengelola bank sampah sebagai bentuk penyikapan kasus OTT. Jadi, kasus tersebut tidak sekadar dituntaskan melainkan sampai pada proses daur ulang,” kata koordinator aksi, Eksan Hartanto, 26.

Sementara itu, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggelar mimbar bebas di area CFD depan Alun-Alun Klaten. Dalam pernyataan sikap mereka, mahasiswa yang menamakan diri Pemuda Klaten Antikorupsi tersebut bertekad tidak melakukan perbuatan korupsi, menciptakan generasi muda antikorupsi, serta mengutuk perilaku korupsi.

Mereka mendorong aparat penegak hukum tak pandang bulu dalam pemberantasan korupsi. Koordinator aksi, Aris Hartono, mengatakan mimbar bebas dimaksudkan memberikan ruang kepada masyarakat menyampaikan aspirasi mereka terutama terkait kondisi di Klaten.

Advertisement

“Kami merasa ruang publik bagi masyarakat menyampaikan aspirasi mereka masih kurang. Seperti pada layanan Matur Ibu yang kami rasa kurang efektif karena tidak ada tindak lanjutnya. Makanya, kami membuat aksi ini agar masyarakat bisa menyampaikan opini mereka secara terbuka,” urai dia.

Terkait kasus korupsi di Klaten, Aris berharap tidak hanya terbatas pada kasus OTT yang menjerat Bupati Klaten. Ia berharap aparat penegak hukum bisa mengusut kasus-kasus lainnya yang terindikasi terjadi praktik korupsi. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua elemen untuk mengawal isu-isu terkait korupsi di Klaten,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif