Nasa mengungkap fenomena tersebut melalui ilustrasi animasi.
Solopos.com, WASHINGTON — Badang Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap keberadaan lubang besar di matahari. NASA memamerkan fenomena yang direkam Pusat Observasi, NASA’s Solar Dynamics Observatory ini.
Lubang koronal memanjang membentang di seluruh permukaan matahari mengirim partikel anginnya memancar menuju Bumi pada pekan lalu. NASA’s Solar Dynamics Observatory telah mengungkapkan animasi yang menakjubkan dari fenomena tersebut. Prakirawan cuaca luar angkasa memperingatkan adanya badai geomagnetik yang dihasilkan, ketika kecil bisa memiliki beberapa efek pada satelit dan jaringan listrik. Lalu, aktivitas membawa aurora memesona di langit di lintang yang lebih tinggi.
Gambar menunjukkan sebuah lubang koronal yang dibuka antara 2 hingga 5 Januari. Ini adalah daerah medan magnet telah membuka, memungkinkan partikel angin matahari datang mengalir keluar. “Dalam gelombang ini sinar ultraviolet yang ekstrem muncul sebagai daerah gelap di dekat pusat dan bagian bawah matahari,” jelas pihak Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), sebagaimana dilaporkan Dailymail, Jumat (13/1/2017).
Aliran partikel selama periode ini membawa kesempatan lebih besar untuk melihat Borealis di Kanada, Skandinavia, Skotlandia, dan bahkan Inggris. Prakirawan cuaca luar angkasa mengeluarkan “G2 alert”, klasifikasi kedua terendah pada skala badai geomagnetik.
Musim gugur lalu, angin matahari memicu badai geomagnetik raksasa, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka bisa melumpuhkan pasokan listrik. Partikel bermuatan datang dari lubang koronal pada matahari saat itu menghadapi Bumi.