Jateng
Selasa, 10 Januari 2017 - 08:50 WIB

KREDIT USAHA RAKYAT : Bunga KUR 2017 Diharapkan 7% Saja

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjaga stan Bank BNI menjelaskan tentang kredit usaha rakyat (KUR) kepada pengunjung Finance & UMKM Expo, di Semarang, Kamis (31/3/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2017 diharapkan bisa bersuku bunga 7% saja.

Semarangpos.com, SEMARANG — Suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun 2017 diharapkan bisa turun menjadi 7% dari sebelumnya 9%. “Kalau pada tahun 2016 kan masih 9%, diharapkan tahun ini turun menjadi 7%,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Simpan Pinjam Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sondhy Purwoko di Semarang, Senin (9/1/2017).

Advertisement

Saat ini, Presiden Joko Widodo menurut dia, tengah meminta perbankan untuk menurunkan suku bunga KUR tersebut. Dengan demikian diharapkan akan semakin banyak UMKM yang dapat mengakses KUR.

“Presiden melihat keberhasilan Bank Jateng dengan produk Mitra 02 dan 25 yang ternyata dapat membantu sektor UKM untuk berkembang. Diharapkan KUR dapat mengikuti ini,” kata pejabat Dinkop Jateng itu.

Kredit Mitra 25 diperuntukkan bagi pelaku usaha yang sudah menjalankan usahanya minimal enam bulan. Pelaku usaha yang mengambil kredit ini berhak atas bunga 7% dengan waktu pengembalian selama tiga tahun. Sedangkan untuk produk Mitra 02 diperuntukkan bagi yang ingin memulai usaha dengan modal maksimal Rp2 juta. Jangka waktunya satu tahun dan bunga hanya 2%.

Advertisement

Produk kredit dengan bunga murah ini tanpa harus menggunakan agunan dan dibebaskan dari biaya administrasi. Meski demikian, namun calon pelaku usaha harus sudah memiliki rencana atau tempat usahanya. “Sejauh ini Jawa Tengah dianggap sebagai pilot project kredit bunga murah dan ternyata terimplementasi dengan baik,” katanya.

Sementara itu, mengenai plafon KUR pada tahun 2017 ini, pihaknya belum dapat memberikan kepastian karena belum ada keputusan resmi dari pemerintah. “Kalau tahun lalu plafonnya Rp15 triliun dan realisasi penyerapannya hingga akhir tahun sebesar Rp19,14 triliun. Kalau untuk tahun ini kami belum tahu,” katanya.

Terkait dengan lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai penyalur, pihaknya juga belum dapat memastikan. “Kalau tahun 2016 ada bank dan koperasi, kalau tahun ini kami belum tahu apakah hanya bank atau juga bisa lembaga keuangan nonbank,” katanya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif