Soloraya
Sabtu, 7 Januari 2017 - 17:00 WIB

Populasi Patin di WGM Melimpah, Wonogiri Jadi Percontohan Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi waduk Gajah Mungkur (Dok/JIBI/Solopos)

Perikanan Wonogiri menyoroti populasi ikan patin yang melimpah di WGM.

Solopos.com, WONOGIRI — Perkembangan populasi ikan patin di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri ditetapkan sebagai populasi patin paling baik di dunia. Pada 2016 lalu produksi tangkapan patin di WGM mencapai 637.040 kg atau 637,04 ton.

Advertisement

Hal tersebut berdasar hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2011. Kondisi itu tidak berubah hingga sekarang.

Kabid Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan Peternaan dan Perikanan (Dislaper Perikanan) Wonogiri, Heru Soetopo, saat ditemui di kantornya, Jumat (6/1/2017), menyampaikan potensi patin di WGM sangat besar. Hasil tangkapan maupun budidaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Advertisement

Kabid Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan Peternaan dan Perikanan (Dislaper Perikanan) Wonogiri, Heru Soetopo, saat ditemui di kantornya, Jumat (6/1/2017), menyampaikan potensi patin di WGM sangat besar. Hasil tangkapan maupun budidaya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Berdasar penelitian, patin dapat berkembang baik karena perairan WGM kaya akan fitoplankton yang merupakan makanan utama patin. Hal itu didukung kualitas air yang baik sehingga menunjang bagi pertumbuhan ikan. Pada 2012 lalu indukan patin sangat melimpah, yakni mencapai 1.100 ton. Satu ekor indukan beratnya minimal 3 kg dan bisa mencapai bobot belasan kilogram.

“Tapi setelah itu terjadi over fishing [penangkapan secara besar-besaran oleh orang tak bertanggung jawab]. Akhirnya indukan patin menyusut drastis. Sekarang populasi indukan mulai pulih. Pada 2016 tercatat populasi indukan di angka 600 ton-700 ton. Kalau penangkapan yang dilakukan sesuai aturan, populasinya diperkirakan bisa pulih seperti 2012 pada 2018 mendatang,” terang Heru.

Advertisement

Data yang diperoleh Espos, indukan patin pada 2016 menghasilkan tangkapan 637,04 ton. Hasil tangkapan itu naik 7 persen dari pada 2015 yang tercatat 515,94 ton. Angka pada tahun 2015 naik 6 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 492,98 ton.

Menurut Heru hal itu menunjukkan perkembangan ikan patin di WGM mengalami tren positif. Diperkirakan tangkapan patin pada tahun ini meningkat.

Heru menceritakan semula ikan di waduk hanya menjadi mata pencaharian nelayan. Hingga saat ini nelayan di Wonogiri lebih dari 1.600 orang yang tergabung dalam 60 kelompok.

Advertisement

Seiring bergulirnya waktu bermunculan pembudidaya ikan di waduk menggunakan sarana karamba jaring apung. Perkembangan potensi ikan yang kian pesat melahirkan kelompok-kelompok yang menjalankan usaha penjualan makanan olahan ikan, seperti abon, bakso, nugget, keripik, dan sebagainya.

“Bahkan, sekarang ada kelompok yang menjalankan usaha pengolahan limbah ikan menjadi bahan pakan ikan. Hal ini menjadikan usaha perikanan di WGM menjadi satu-satunya kawasan usaha perikanan yang terintegrasi di Indonesia. Makanya, lalu dijadikan percontohan nasional,” kata Heru.

Pemancing asal Wonogiri, Ribut, mengatakan potensi patin di WGM sangat besar. Keberadaannya sekarang sampai di sungai-sungai di hilir. Dia menyebut saat ini sedang musim patin. Pemancing cukup mudah mendapatkan patin di waduk maupun di sungai.
“Satu ekor bisa sampai 2 kg-3 kg beratnya,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif