News
Senin, 2 Januari 2017 - 14:47 WIB

Di Antara Pemimpin Se-Asia-Australia, Performa Jokowi Terbaik Sepanjang 2016

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Rachman/JIBI/Bisnis)

Rapor Jokowi dianggap terbaik se-Asia-Australia 2016 menurut indeks prestasi Bloomberg.

Solopos.com, SOLO – Bloomberg menempatkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin terbaik di antara para pemimpin Asia-Australia pada tahun 2016. Jokowi menjadi satu-satunya pemimpin negara yang memiliki performa positif dalam seluruh aspek yang dinilai.

Advertisement

Dilansir Bloomberg seperti dikutip Kantor Berita Antara, Selasa (2/1/2017) nilai positif itu berasal dari penilaian atas kekuatan nilai tukar (2,41 persen). Performa positif lain adalah menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun) dan memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).

Data tersebut juga menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya yang memiliki ukuran ekonomi setara atau lebih besar, prestasi Presiden Jokowi masih menonjol daripada lainnya. Malaysia dan Filipina sama-sama tercatat memiliki nilai tukar negatif sebesar 4,26 persen dan 5,29 persen.

Advertisement

Data tersebut juga menunjukkan bahwa bila dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya yang memiliki ukuran ekonomi setara atau lebih besar, prestasi Presiden Jokowi masih menonjol daripada lainnya. Malaysia dan Filipina sama-sama tercatat memiliki nilai tukar negatif sebesar 4,26 persen dan 5,29 persen.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye memiliki catatan merah untuk semua aspek. Fakta tersebut didukung dari data bahwa, nilai tukar Won menurun sebesar 2 persen dan pertumbuhan ekonomi yang hanya di angka 2,87 persen, Geun Hye juga memiliki reputasi tingkat penerimaan publik atas dirinya hanya sebesar 4 persen yang menyebabkan dirinya dipaksa untuk mengundurkan diri.

Performa positif dari aspek politik, Jokowi dianggap mampu mengendalikan dua per tiga kursi di parlemen sepanjang berjalannya 2016. Program keberhasilan “amnesti pajak” juga mampu membiayai program pembangunan infrastrukturnya.

Advertisement

Sementara itu, penerimaan publik paling tinggi dimiliki oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan rating 83 persen, ia juga mendapatkan nilai 7,1 persen dalam upaya menjaga pertumbuhan ekonomi, namun dalam nilai tukar mata uang Peso menurun drastis 5, 29 persen atau mendapat rapor merah.

Pertukaran nilai mata uang paling rendah dimiliki oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping yang menurut data telah turun sebesar minus 6,63 persen, paling rendah diantara yang lain.

Kedelapan pemimpin tersebut yang didata oleh Bloomberg adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull (disebutkan tanpa berurutan peringkat).

Advertisement

Beritkut rekapitulasi penilaian seperti dilansir Bloomberg;

(1) Xi Jinping (Tiongkok): (kondisi mata uang) -6,63%,(pertumbuhan ekonomi)  6,7%, (tingkat penerimaan publik) Data tidak ada

(2) Shinzo Abe (Jepang): 2,25, 0,9%, 50%

Advertisement

(3) Narendra Modi (India): -3,06%, 7.3%, 81%

(4) Park Geun Hye (Korsel): -2,87%, 2,6%, 4%

(5) Malcolm Turnbull (Australia): -1,03%, 1,8%, 45%

(6) Joko Widodo (Indonesia): 2,41%, 5,02%, 69%

(7) Najib Razak (Malaysia): -4,26%, 4,3%, data tak ada

(8) Rodrigo Duterte (Filipina): -5,29%, 7.1%, 83%

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif