Soloraya
Kamis, 22 Desember 2016 - 07:10 WIB

KEBUTUHAN POKOK KLATEN : Daging Ayam Suntik Ditemukan di Pasar Induk Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging kambing (www.articlesofhealthcare.com)

Kebutuhan pokok Klaten, UPT RPH Klaten menemukan daging ayam suntik beredar di pasar tradisional Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten menemukan daging ayam suntik beredar di Pasar Induk Klaten menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Hal itu diketahui setelah tim UPT RPH Dispertan Klaten menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Klaten, Rabu (21/12/2016) pukul 07.30 WIB.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, tim UPT RPH Dispertan Klaten yang menggelar sidak berjumlah kurang lebih lima orang. Bertindak selaku koordinator tim sidak, yakni Agus Wahyudiasto.

Tim sidak fokus mengecek daging sapi dan daging ayam yang dijual beberapa pedagang di Pasar Induk Klaten. Tim mengecek secara acak daging sapi dan daging ayam di Pasar Induk Klaten. Salah seorang dari anggota tim sidak juga membawa alat pengukur kadar air di daging sapi dan daging ayam.

Advertisement

Tim sidak fokus mengecek daging sapi dan daging ayam yang dijual beberapa pedagang di Pasar Induk Klaten. Tim mengecek secara acak daging sapi dan daging ayam di Pasar Induk Klaten. Salah seorang dari anggota tim sidak juga membawa alat pengukur kadar air di daging sapi dan daging ayam.

“Tadi [kemarin], kami masih menemukan pedagang yang menjual daging ayam suntik. Daging ayam itu sengaja disuntik oleh penjualnya agar berbobot [mengandung banyak air]. Daging ayam seperti itu memang masih bisa dikonsumsi, namun bukan kualitas terbaik,” kata Kepala UPT RPH Dispertan Klaten, Agus Wahyudiasto, kepada wartawan seusai sidak di Pasar Induk Klaten, Rabu.

Agus Wahyudiasto mengatakan harga daging ayam suntik biasanya lebih murah dibandingkan daging ayam kualitas terbaik. Harga daging ayam suntik per kilogram senilai Rp26.000. Sedangkan harga daging ayam kualitas terbaik Rp28.000 per kilogram.

Advertisement

Selain menemukan daging ayam suntik, lanjut Agus Wahyudiasto, tim UPT RPH Dispertan juga menemukan pedagang daging sapi yang menjual daging kurang segar. Warna daging yang kurang segar itu tidak merah cerah. “Tadi [kemarin], ada satu pedagang juga yang menjual daging sapi yang kurang segar. Kami mengistilahkan daging kemarin. Kami pun memberikan pemahaman kepada pedagang agar menghindari menjual daging sapi seperti itu ,” katanya.

Agus Wahyudiasto mengatakan sidak daging sapi dan daging ayam bakal dilakukan secara berkala di berbagai pasar tradisional di Kabupaten Bersinar. Sidak diperlukan lantaran kebutuhan daging sapi dan daging ayam selalu meningkat seiring semakin dekatnya Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

“Untuk kebutuhan daging sapi dan daging ayam di Klaten per bulannya, saya tidak begitu hafal angkanya. Yang jelas, kami akan terus meningkatkan pengawasan dan pemantauan ke depannya untuk memastikan kondisi daging sapi dan daging ayam yang dijual di pasaran tergolong daging yang aman, sehat, utuh, dan halal,” katanya.

Advertisement

Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Induk Klaten, Parjiyem, 48, mengaku menjual daging ayam dengan kualitas terbaik. Harga daging ayam kualitas terbaik saat ini senilai Rp28.000 per kilogram.

“Harga daging ayam per kilogramnya naik Rp2.000 mulai awal pekan lalu [harga daging ayam per kilogram pada pekan lalu senilai Rp26.000]. Biasanya, harganya akan terus naik menjelang akhir tahun. Bagi kami [para penjual] tak masalah naik asalkan stoknya ada,” katanya.

Salah satu konsumen daging sapi di Pasar Induk Klaten, Yanti, mengatakan sudah mengetahui ciri-ciri daging segar.  Ibu rumah tangga ini mengaku tak takut membeli daging segar di pasar tradisional.

Advertisement

“Biasanya saya membeli daging sapi ke sini [Pasar Induk Klaten]. Daging sapi yang ingin saya beli harus berwarna merah cerah. Itu salah satu hal yang saya cermati sebelum membeli. Untuk harganya masih stabil [berkisar Rp95.000 per kilogram],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif