News
Rabu, 21 Desember 2016 - 09:00 WIB

PENDIDIKAN SOLO : SMK Solo Bersiap Terapkan 5 Hari Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMKI Bantul berlatih menabuh gamelan, Selasa (28/10/2014). (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyudi)

Pendidikan Solo, SMK di Solo tengah bersiap untuk menerapkan program lima hari sekolah mulai 2017 mendatang.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Solo saat ini bersiap-siap untuk menerapkan lima hari sekolah mulai 2017. Hal itu menyusul telah dilimpahkannya kewenangan pengelolaan SMA/SMK dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mulai Januari tahun depan.

Advertisement

Beberapa SMK bahkan berencana memulai menerapkan lima hari sekolah tersebut Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 atau mulai Januari nanti. Kepala SMK Sahid Solo, Naim Mabruri, mengemukakan rencana tersebut dalam rangka melaksanakan instruksi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tentang penerapan lima hari kerja, termasuk lima hari sekolah di SMK-SMK.

“Ya ada kan instruksi dari Gubernur seperti itu. Tentu saja hal itu berlaku untuk KBM [kegiatan belajar mengajar] di sekolah sehingga menjadi lima hari sekolah. Kalau sekarang ini siswa masuk sekolah Senin sampai Sabtu, mulai pukul 07.15 WIB sampai 14.20 WIB, nantinya siswa masuk sekolah Senin sampai Jumat. Kalau di SMK Sahid, siswa akan masuk mulai pukul 07.15 WIB sampai 15.30 WIB,” ungkap Naim ketika ditemui wartawan di SMK Negeri (SMKN) 8 Solo, Selasa (20/12/2016).

Advertisement

“Ya ada kan instruksi dari Gubernur seperti itu. Tentu saja hal itu berlaku untuk KBM [kegiatan belajar mengajar] di sekolah sehingga menjadi lima hari sekolah. Kalau sekarang ini siswa masuk sekolah Senin sampai Sabtu, mulai pukul 07.15 WIB sampai 14.20 WIB, nantinya siswa masuk sekolah Senin sampai Jumat. Kalau di SMK Sahid, siswa akan masuk mulai pukul 07.15 WIB sampai 15.30 WIB,” ungkap Naim ketika ditemui wartawan di SMK Negeri (SMKN) 8 Solo, Selasa (20/12/2016).

Terkait rencana itu, Naim mengatakan sudah mengawalinya dengan menyosialisasikan tentang penerapan lima hari sekolah, baik kepada para guru, siswa, maupun orang tua siswa, termasuk dengan menyampaikan surat pemberitahuan. Jadwal KBM hingga ekstrakurikuler juga diatur dan disesuaikan untuk program tersebut.

Menurutnya, sejauh ini tidak ada masalah terkait persiapan program itu. Untuk memfasilitasi siswa selama belajar di sekolah, sekolahnya menyiapkan kantin, musala, hingga toilet yang memadai.

Advertisement

Naim mencontohkan ekstrakurikuler yang biasanya dijadwalkan Sabtu, digeser ke Jumat. “Karena KBM Jumat sampai pukul 11.00 WIB, jadwal ekstrakurikuler Sabtu bisa digeser ke Jumat, mulai sekitar pukul 13.30 WIB. Rencananya kami mulai terapkan mulai Januari 2017, atau semester II tahun pelajaran ini,” katanya.

Persiapan menerapkan lima hari sekolah tahun depan juga dilakukan SMKN 3 Solo. Kepala SMKN 3 Solo, Sri Haryanti, mengatakan sedang menata dan mendesain program pembelajaran dengan konsep lima hari sekolah tersebut.

Dia juga terus memberikan pemahaman kepada guru-guru di sekolah itu tentang adanya kebijakan yang diambil Pemprov Jawa Tengah, khususnya Gubernur. “Ya akan kami coba mulai 2017 tersebut. Jika nantinya di tengah perjalanan menemui kendala ya akan dikomunikasikan. Menurut saya hal yang wajar jika melaksanakan sesuatu hal yang baru ada kendala-kendala, tapi bisa segera dicarikan solusinya,” kata Haryanti.

Advertisement

Dengan lima hari sekolah, jam KBM di sekolah dalam sehari akan semakin panjang. Namun, menurut Haryanti, untuk SMK belajar dari pagi hingga sore sudah biasa bagi siswa maupun guru. “Untuk SMK kan belajar dari pagi sampai sore, karena ada praktik-praktik, sudah biasa, jadi tidak masalah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kota Solo, Suratno, saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan hadiah kepada para juara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Kota Solo 2016 di SMKN 8 Solo, menyampaikan, karena mulai 2017 SMK sudah resmi dikelola Pemprov Jawa Tengah, maka juga harus mengikuti kebijakan tersebut.

“Jadi mulai semester depan, SMK-SMK sudah mengikuti kebijakan Gubernur dengan lima hari sekolah,” papar Suratno yang juga Kepala SMKN 2 Solo itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif