Soloraya
Rabu, 14 Desember 2016 - 06:10 WIB

KESEHATAN WONOGIRI : 2.238 Keluarga Belum Punya Jamban

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kesehatan Wonogiri, sebanyak 2.238 keluarga di Wonogiri belum memiliki jamban.

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 2.238 keluarga di Wonogiri tercatat belum memiliki jamban. Ribuan keluarga tersebut tersebar di 59 desa di 19 kecamatan di Wonogiri.

Advertisement

Ketiadaan jamban membuat masyarakat buang air besar sembarangan (BABS). Perilaku masyarakat buang air besar sembarangan dikhawatirkan memicu penyebaran penyakit tifus dan diare.

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, Supriyo Heryanto, mengatakan masih adanya warga yang punya kebiasaan BABS akan berdampak buruk bagi kesehatan lingkungan. “Pertama tentu masalah pencemaran. Selain itu munculnya penyakit pencernaan seperti tifus dan diare. Kami memantau kedua penyakit itu masih banyak terjadi di Wonogiri, meskipun jumlahnya tidak tercatat. Salah satu penyebabnya adalah masih banyak yang tidak memiliki jamban,” kata dia saat ditemui wartawan di Kantor Setda Wonogiri, Selasa (13/12/2016).

Berdasarkan data yang ada, jumlah keluarga yang tidak memiliki jamban sebanyak 2.238 keluarga sedangkan di Wonogiri total ada 344.236 keluarga. Keluarga tidak memiliki jamban itu tersebar di 59 desa/kelurahan yang ada di Pracimantoro, Purwantoro, Tirtomoyo, Bulukerto, Jatisrono, Eromoko, Paranggupito, Kismantoro, Sidoharjo, Jatiroto, Giriwoyo, Karangtengah, Girimarto, Ngadirojo, Selogiri, Baturetno, Nguntoronadi, Batuwarno dan Manyaran.

Advertisement

“Di 59 desa/kelurahan ini yang terus kami dorong supaya bebas dari kebiasaan BABS,” kata dia.

Dia berharap pada 2017 nanti seluruh keluarga di Wonogiri sudah memiliki jamban dan meninggalkan kebiasaan BABS. Menurut Supriyo, ada beberapa faktor yang menyebabkan belum adanya jamban di rumah warga.

Selain masalah ekonomi warga, juga masalah kesadaran. Untuk itu DKK akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang perlunya jamban.

Advertisement

Meski masih banyak warga Wonogiri yang belum memiliki jamban, dibandingkan daerah-daerah lain di Jawa Tengah, Wonogiri termasuk yang terbaik. Saat ini daerah yang seluruh warganya memiliki jamban baru Grobogan.

Sementara Wonogiri ada di posisi kedua setelah Grobogan. “Harapannya pada Januari 2017 nanti Wonogiri sudah ada deklarasi [bebas buang air sembarangan],” kata Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Subur Hadi Marhaento, kepada wartawan di Wonogiri, Selasa.

Dia mengatakan secara keseluruhan, di Jawa Tengah masih terdapat 1,8 juta keluarga dari total 9,1 juta keluarga yang masih buang air besar sembarangan. Selain Wonogiri, daerah lain yang diharapkan bebas buang air besar sembarangan pada 2017 nanti adalah Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, dan Rembang. Sementara secara menyeluruh, dia berharap pada 2018 Jawa Tengah bebas dari kebiasaan BABS.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif