SOLOPOS.COM - Banjir menggenangi rumah di wilayah Desa Tubokarto, Pracimantoro, Selasa (6/12/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)
Bencana Wonogiri, ratusan ribu benih ikan di Balai Benih Ikan Pracimantoro hanyut terbawa arus banjir.
Solopos.com, WONOGIRI — Banjir yang melanda wilayah Tubokarto, Pracimantoro, Selasa (6/12/2016), tak hanya membuat rumah warga tergenang. Ratusan ribu benih ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Pracimantoro juga hilang terbawa terbawa arus air.
Kerugian akibat hilangnya benih-benih ikan itu cukup besar. Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, mengatakan kerugian yang dialami dari musibah tersebut sekitar Rp300 juta.
“Tembok BBI sebelah utara roboh sepanjang 20 meter. Sedangkan fondasi tembok selatan ada dua lokasi yang rusak. Sejumlah induk ikan dan benih pun hilang,” kata dia kepada wartawan, Rabu (7/12/2016).
Dia menyebutkan 97 ekor induk patin, 2.200 ekor induk nila, 39 ekor induk gurami, dan 16 ekor induk lele hilang. Sedangkan untuk benih, terdapat 500.000 ekor ikan berbagai jenis dan ukuran serta dua kolam larva nila ukuran satu inci yang hilang.
Selain itu sejumlah peralatan seperti kulkas, freezer, dan satu unit sepeda motor rusak. Sejumlah peralatan seperti jaring, ember, dan sebagainya hilang.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, banjir tersebut juga berdampak pada rumah warga di dua desa. Desa yang terdampak adalah Desa Tubokarto di Kecamatan Pracimantoro dan Desa Baleharjo di Kecamatan Eromoko.
Di Tubokarto, banjir merendam 25 rumah warga. Sedangkan di Baleharjo banjir merendam 37 rumah. Selain itu banjir juga merendam sejumlah lahan pertanian.
“Banjir terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Sungai yang mengalir di wilayah tersebut meluap,” kata dia.