Soloraya
Rabu, 7 Desember 2016 - 00:00 WIB

BENCANA WONOGIRI : 17 Rumah Tergenang Banjir di Pracimantoro

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berada di lolasi banjir di Tubokarto, Pracimantoro, Selasa (6/12/2016). (JIBI/Solopos/Dok. Kecamatan Pracimantoro)

Bencana Wonogiri, banjir terjadi di Pracimantoro mengakibatkan 17 rumah tergenang.

Solopos.com, WONOGIRI — Musibah banjir terjadi di Dusun Sladi, Tubokarto, Pracimantoro, Selasa (6/12/2016) sekitar pukul 14.00 WIB. Peristiwa tersebut terjadi setelah tanggul Balai Benih Ikan (BBI) di desa tersebut jebol sehingga air meluap ke permukiman warga.

Advertisement

“Ada 17 rumah yang terdiri dari 44 jiwa terdampak banjir. Selain itu gabah sebanyak satu ton di lumbung dusun juga terendam,” kata Camat Pracimantoro, Warsito, Selasa.

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Menurut dia, selain merendam rumah warga, luapan air juga sempat menghambat arus lalu lintas Eromoko-Pracimantoro. Ketinggian air mencapai 5 sentimeter (cm) sampai 70 cm. “Pengguna jalan sempat tidak berani menyeberangi aliran air yang meluap,” kata dia.

Advertisement

Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Menurut dia, selain merendam rumah warga, luapan air juga sempat menghambat arus lalu lintas Eromoko-Pracimantoro. Ketinggian air mencapai 5 sentimeter (cm) sampai 70 cm. “Pengguna jalan sempat tidak berani menyeberangi aliran air yang meluap,” kata dia.

Sekitar pukul 16.40 WIB, air sudah surut. Warga langsung bekerja bakti membersihkan rumah yang kebanjiran. Sebelumnya, pada Senin (5/12/2016), talut beserta badan jalan di Geneng, Padarangin, Slogohimo, ambrol. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 05.15 WIB.

Panjang talut yang ambrol sekitar 20 meter dan tinggi 10 meter. Sedangkan badan jalan yang turut ambles hampir sepertiga lebar badan jalan. “Jika tidak segera mendapatkan penanganan dimungkinkan jalur akan terputus,” kata dia.

Advertisement

Pada hari yang sama, sekitar pukul 06.00 WIB terjadi pergerakan tanah di RT 002/RW 002, Sidorejo, Tirtomoyo. Peristiwa tersebut muncul setelah turunnya hujan sekitar dua jam di wilayah itu.

Dampak pergerakan tanah telah memunculkan retakan tanah sepanjang lebih dari 150 meter. Peristiwa tersebut mengancam tujuh rumah warga dan satu bangunan masjid. “Saat ini para penghuni rumah telah diimbau untuk waspada dan dievakuasi di tempat saudara masing-masing,” kata dia.

Bambang mengatakan sebagai langkah penanganan, telah dilakukan penutupan retakan tanah. Sementara pada Minggu (4/12/2016) juga terjadi bencana tanah longsor di Brenggolo, Jatiroto.

Advertisement

Sebanyak delapan rumah terdampak peristiwa tersebut. Lokasi longsor terjadi di Dusun Brenggolo dan Dusun Sugihan. Tiga rumah tertimpa material longsor, sedangkan sisanya terancam tertimpa tanah longsor.

“Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kejadian itu. Upaya pemulihan lokasi bencana telah dilakukan bersama warga, sukarelawan, TNI, dan Polri,” kata dia.

Pada Minggu, tanah longsor juga terjadi di RT 002/RW 003, Ngloko, Panekan, Eromoko. Talut bangunan rumah milik salah satu warga ambrol. Bangunan rumah warga itu pun terancam ikut longsor.

Advertisement

Menurut Camat Eromoko, Danang Erawanto, upaya pemulihan tanah longsor dilakukan dengan membangun talut darurat. “Kepada pemilik rumah sudah kami imbau untuk warpada,” kata dia saat ditemui wartawan di Wonogiri, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif