News
Jumat, 2 Desember 2016 - 19:38 WIB

Prabowo Apresiasi Presiden, Tapi Sayangkan Penangkapan Ratna Sarumpaet Cs

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Prabowo mengapresiasi langkah Presiden Jokowi hadir dalam demo 2 Desember. Namun, dia menyayangkan penangkapan Ratna Sarumpaet cs.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ikut beribadah salat Jumat dengan peserta aksi. Namun, dia menyayangkan penangkapan terhadap 10 orang dengan dugaan makar dan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Advertisement

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu juga menganggap, hal itu merupakan langkah maju untuk tidak memperuncing masalah dan menciptakan suasana sejuk. “Saya kira itu membantu untuk tidak memperuncing masalah. Selain itu anggapan bahwa Pak Jokowi tidak mendengarkan aspirasi dari bawah itu sama sekali tidak terbukti,” kata Prabowo di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (2/12/2016).

Meski mengapresiasi Presiden, dia menyayangkan penangkapan terhadap 10 orang pada Jumat (2/12/2016) dini hari hingga pagi. Dia mengaku mengenal sebagian orang yang ditangkap polisi itu. Menurutnya, sebagian dari mereka memiliki integritas dan jiwa nasionalisme.

Karena itu, dia mempertanyakan tuduhan makar yang dialamatkan kepada mereka. “Ya sebagian memang ada yang saya kenal. Tentunya kami berharap aparat memang memiliki dasar untuk menangkap orang tersebut. Sebab kalau memang tidak memiliki dasar bisa segera dilepas,” imbuhnya.

Advertisement

Dia justru berpendapat, tindakan sebagian orang yang ditangkap itu merupakan sebuah emosi dari romantisme yang ingin melakukan perubahan yang sangat cepat. “Mereka orang romantis, orang patripotik juga. Ibu Rachmawati seorang idealis, nasionalis, putri proklamator, kadang-kadang juga romantis, gitu. Tapi banyak di antara mereka yang idealis ya. Ibu Ratna Sarumpaet, jadi kalau saya sih mereka mau menimbulkan makar belum yakin, tidak yakin,” kata Prabowo.

Prabowo menganggap, kompleksitas persoalan yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena sikap elite yang sering tidak adil. Kalangan elite acapkali tak memiliki empati kepada masyarakat kalangan bawah. Tindakan itu ditambah maraknya praktik rekayasa, sikap menipu, dan berbohong para elite. Menurutnya, kondisi itu memicu sikap tidak percaya kepada sistem yang ada.

“Kalau seperti itu, nanti masyarakat tidak percaya lagi kepada sistem, lembaga, atau pemerintah. Kalau sudah seperti itu nanti jadinya repot,” jelasnya.

Advertisement

Dia juga mengaku, sampai saat ini belum ada komunikasi dengan presiden. Kendati demikian, jika Presiden membutuhkan saran atau masukan terkait kondisi saat ini, purnawirawan jenderal bintang tiga itu akan menyediakan waktu. “Kalau diminta pendapat saya selalu akan memberi saran dengan baik,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif