Sport
Senin, 21 November 2016 - 07:30 WIB

LIGA JERMAN : Puncaki Klasemen, Leipzig Bangkitkan Sepak Bola Jerman Timur

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain RB Leipzig merayakan kemenangan dengan suporter. (REUTERS/Wolfgang Rattay)

Liga Jerman diwarnai dengan RP Leipzig yang memuncaki klasemen.

Solopos.com, LEVERKUSEN – Sejarah dan kedigdayaan sepak bola Jerman Timur terkubur seiring unifikasi Jerman 3 Oktober 1990. Klub-klub dari kawasan Jerman Timur seperti Dynamo Dresden, Hansa Rostock hingga Union Berlin seperti tak terdengar gaungnya. Jangankan bersaing di Bundesliga, klub seperti Hansa Rostock malah terdampar di 3rd Liga, kompetisi kasta ketiga di Liga Jerman.

Advertisement

Terakhir kali klub asal Jerman Timur merasakan puncak klasemen Bundesliga adalah 25 tahun lalu. Hansa Rostock yang melakukan itu, meski di akhir musim mereka harus terdegradasi karena finis di posisi 18. Setelah itu klub-klub Jerman Timur menjadi bulan-bulanan tim asal Jerman Barat seperti Bayern Munchen, Schalke hingga Borussia Dortmund.

Semua tak berubah sebelum kehadiran RasenBallsport (RB) Leipzig. Klub yang baru berdiri 2009 dengan sokongan miliarder pemilik minuman energi Red Bull, Dietrich Mateschitz, itu membalikkan semua prediksi Bundesliga musim ini. Terakhir Leipzig sukses mengudeta Bayern Munchen di puncak klasemen seusai mempermalukan Bayer Leverkusen 3-2 di Bay Arena, Sabtu (19/11/2016) dini hari WIB. Leipzig menjadi tim promosi pertama yang tak terkalahkan di 11 laga awal Bundesliga.

Laga di Bay Arena seakan menjadi ajang pembuktian mentalitas tim berjuluk Die Roten Bullen itu. Dua kali tertinggal dari Leverkusen, Leipzig mampu mengejar defisit dan mengakhiri laga dengan kemenangan. Striker Leipzig asal Swedia, Emil Forsberg, menjadi bintang dengan sumbangan satu gol dan satu assist. Dua gol Leipzig yang lain dicetak Naby Keita dan bunuh diri Julian Baumgartlinger. Leverkusen hanya bisa membalas lewat Kevin Kampl dan Julian Brandt.

Advertisement

“Ini luar biasa,” ujar pelatih Leipzig, Ralph Hassenhuttl, seperti dilansir Eurosport, Sabtu. “Kami punya mental superior yang kami tunjukkan di babak kedua,” sambungnya.

Meski meraih prestasi sensasional, suara-suara mengiringi perjalanan Leipzig. Mereka dicerca karena membawa korporasi masuk ke dalam tubuh klub yakni Red Bull. Suporter Union Berlin bahkan sempat membuat spanduk bertuliskan “Budaya Sepak Bola Sedang Sekarat di Leipzig. Di Union, Budaya Itu Hidup” untuk menunjukkan kebencian mereka. DFB, PSSI-nya Jerman, juga tegas menolak nama Leipzig menggunakan embel-embel Red Bull. Klub kemudian menggantinya dengan RasenBallsport (RB) yang berarti bola halaman rumput.

Direktur Olahraga Leipzig, Ralph Rangnick, dalam sebuah wawancara dengan 11Freundemagazine mengaku tak ambil pusing dengan cibiran dan fokus mengembangkan tim. Menurut Rangnick, Leipzig memiliki ambisi besar untuk berprestasi di Bundesliga. “Kami memberi porsi besar pada talenta muda untuk berkembang,” ujarnya. “Orang datang ke stadion karena mereka ingin mengikuti klub dan melihat sepak bola yang bagus,” lanjut dia.

Advertisement

Pemain muda Leipzig asal Skotlandia, Oliver Burke, terang-terangan mengincar trofi Bundesliga bersama timnya. Dia menilai skuat memiliki kualitas untuk membuktikan diri sebagai tim terbaik. “Saya ingin memenangi Bundesliga bersama Leipzig. Tidak ada alasan kami tidak bisa melakukannya,” ucapnya seperti dilansir Bundesliga.com.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif