Serba lima kali ini membahas tentang pasar tradisional di Indonesia.
Solopos.com, SOLO –Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki berbagai jenis pasar tradisional yang memiliki sistem jual beli yang berbeda satu sama lain. Hal ini membuat pasar-pasar tradisional tersebut menjadi obyek wisata yang patut dikunjungi.
Menyesuaikan dengan kondisi daerah sekitar, pasar-pasar tradisional Indonesia memiliki karakteristik masing-masing. Ada barang-barang ekstrem yang tidak dijual di pasar lain, ada pasar yang dibuka di atas perairan, ada juga sistem tawar-menawar yang tidak memerlukan suara.
Dihimpun Solopos.com, Jumat (11/11/2016), dari berbagai sumber, inilah lima pasar tradisional di Indonesia yang bisa menunjukkan keragaman Indonesia.
Dihimpun Solopos.com, Jumat (11/11/2016), dari berbagai sumber, inilah lima pasar tradisional di Indonesia yang bisa menunjukkan keragaman Indonesia.
Pasar Triwindu
Pasar Triwindu adalah pasar yang bisa dibilang sudah dikenal hingga dunia internasional. Pasar yang berlokasi di Kota Solo, Jawa Tengah itu merupakan pasar yang menjual barang-barang antik. Seperti uang-uang kuno, perabotan rumah tangga kuno, hingga alat transportasi kuno.
Pasar Triwindu merupakan surga bagi penyuka barang antik. Pasar Triwindu didirikan pada 1939, bertepatan dengan peringatan 24 tahun KGPAA Mangkunegaran VII menjadi raja. Nama Triwindu diambil dari peringatan tersebut.
Pasar Terapung Muara Kuin
Seperti namanya, pasar ini merupakan pasar yang terapung di sungai. Pasar ini berlokasi di Sungai Barito, tepatnya di muara Sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Perahu yang digunakan warga untuk berjualan di Pasar Terapung disebut jukung.
Pasar Terapung menjual barang-barang hasil pertanian. Salah satu keunikan pasar ini adalah masih seringnya terjadi barter.
Pasar Bisu
Pasar bisu berlokasi di Desa Cubadak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Pasar ini menjual hewan-hewan ternak seperti kerbau, sapi, dan kambing. Satu hal yang membedakan Pasar Bisu dengan pasar hewan-hewan ternak lainnya. Di Pasar Bisu antarpenjual tidak mengetahui harga hewan yang mereka jual.
Hal itu mungkin dilakukan karena di Pasar Bisu memiliki tradisi tawar menawar yang disebut Marosok. Tradisi itu menempatkan pembeli dan penjual berjabat tangan di bawah penutup seperti kain sarung atau topi. Mereka memiliki kode khusus saat berjabat tangan sehingga tawar menawar bisa dilakukan. Bagi yang berniat mengunjungi Pasar Bisu, pasar ini hanya buka setiap hari Selasa.
Pasar Tradisional Ubud
Pasar Tradisional Ubud berlokasi di Gianyar, Bali. Pasar ini menarik perhatian turis-turis baik mancanegara atau dalam negeri. Pasar Tradisional Ubud terbagi menjadi dua bagian. Sebelah barat dikenal sebagai Pasar Seni Ubud, isinya produk-produkke kesenian khas Pulau Bali. Kemudian sisi sebaliknya seperti pasar tradisional lainnya yang menjual sayur dan sembako.
Pasar BerimanTomohon
Pasar Beriman Tomohon atau lebih dikenal dengan Pasar Tomohon merupakan pasar di mana semua jenis daging dijual. Pasar ini berlokasi di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Pasar ini juga menjual kebutuhan sehari-hari seperti pasar tradisional lainnya. Namun, jika berbicara mengenai jenis daging, Pasar Tomohon menjual berbagai jenis daging, mulai dari yang normal hingga ekstrem.
Daging tikus, ular piton, kelelawar, babi, anjing, kucing semua bisa ditemukan di Pasar Tomohon. Dikabarkan hal ini dipengaruhi oleh Suku Minahasa yang dikenal pemakan segala jenis daging. Selama masih bisa diolah, daging tersebut akan dimakan.