Soloraya
Jumat, 11 November 2016 - 11:40 WIB

Kasus Kekerasan terhadap Anak di Wonogiri Meningkat, Ini Kata Bupati

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan tehadap anak (liputan6.com)

Bupati Wonogiri memberi perhatian serius terhadap kasus kekerasan anak.

Solopos.com, WONOGIRI – Sebanyak 38 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan terjadi di Kabupaten Wonogiri hingga Oktober 2016. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri pun meminta kepedulian semua pihak.

Advertisement

Kepala Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera (BKBKSPP), Reny Ratnasari, dalam Deklarasi Masyarakat Wonogiri Sayang Anak di Pendapa Kantor Kecamatan Ngadirojo, Kamis (10/11/2016), menyebutkan pada tahun ini telah ada 47 korban dari 38 kasus kekerasan anak dan perempuan yang terjadi sampai dengan Oktober.

Dari jumlah korban yang ada, 39 korban di antaranya merupakan anak-anak. Sebanyak 34 anak menjadi korban kekerasan seksual, empat anak korban penelantaran dan satu korban pergaulan bebas. Sedangkan korban dewasa didominasi akibat kekerasan dalam rumah tangga.

“Jumlah tersebut meningkat dari bulan sebelumnya. Pada September 2016, jumlah kasus yang terdata sebanyak 36 kasus dengan 46 korban,” kata dia.

Advertisement

Deklarasi tersebut diikuti oleh satuan tugas (satgas) perlindungan anak tingkat kecamatan dan desa/kelurahan di se-eks Distrik Wonogiri dan juga dihadiri oleh Bupati Wonogiri, Joko Sutopo; Wakil Bupati Wonogiri, Edy Santosa, serta forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).

Menurut Bupati Wonogiri, persoalan terkait kekerasan anak dan perempuan harus menjadi perhatian semua pihak. Satgas perlindungan anak diharapkan mampu melakukan pendampingan di masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.

“Kami berharap melalui pendampingan dan monitoring dapat meminimalisir kejadian. Targetnya ke depan jangan sampai kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan menangani kasus kekerasan terhadap anak maupun perempuan. Sebab jika aparat hukum masih menangani artinya kasus masih muncul,” kata dia, Kamis.

Advertisement

Sementara itu Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, mengimbau semua warga untuk mendukung program pemerintah menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Dia juga mengimbau warga agar turut membentengi generasi muda di Wonogiri dari aksi kekerasan. Selain itu juga perlu mewaspadai calon pelaku tindak kekerasan.

“Jadi baik calon korban maupun calon pelaku harus mendapat perhatian. Saat ini bukan hanya anak perempuan yang harus dikhawatirkan. Anak laki-laki pun harus diawasi,” kata dia.

Advertisement
Kata Kunci : Kekerasan Anak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif