Soloraya
Selasa, 25 Oktober 2016 - 16:11 WIB

PERKOSAAN SRAGEN : Siswi SMK Diperkosa Ayah Tiri Temannya Hingga Hamil

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Perkosaan Sragen, seorang gadis 16 tahun diperkosa ayah tiri temannya hingga sekarang hamil lima bulan.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang gadis kelas I SMK, HS, 16, menjadi korban perkosaan laki-laki hidung belang yang tidak lain ayah tiri teman sekolahnya.  HS kini tengah hamil lima bulan.

Advertisement

Pelaku perkosaan itu adalah Do, 40, warga Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Do memerkosa HS lebih dari tiga kali. HS tak berani melawan karena Do mengancamnya.

Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sugiarsi bersama dua kadernya asal Gondang mencari rumah HS, Selasa (25/10/2016). Mereka menemui orang tua HS untuk meminta surat kuasa agar kasus perkosaan tersebut dibawa ke ranah hukum dan didampingi APPS.

Kedatangan tim APPS disambut keluarga HS. Perangkat desa setempat ikut mengantar rombongan APPS. Dalam pertemuan itu, Sugiarsi langsung memberi terapi kepada HS dengan doa-doa agar HS diberi kesabaran dan ketenangan jiwa sampai musibah yang menimpanya tuntas di meja hijau.

Advertisement

HS mencoba menguatkan hati sebelum bercerita tentang peristiwa yang dialaminya. Di hadapan Sugiarsi, HS mengisahkan awal perkenalannya dengan teman SMP-nya yang berinisial E hingga berujung pada perkosaan oleh ayah tiri E.

HS meminta bantuan APPS untuk melaporkan kasus itu ke Polres Sragen. Sugiarsi lalu meminta HS bersama pakdenya datang ke Mapolres untuk melaporkan kasus itu, Rabu (26/10/2016) ini.

Ayah HS merantau ke Kalimantan sejak 10 tahun lalu. Selama itu, ayah HS tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya.

Advertisement

NH, 40, ibunda HS, mengakui bila suaminya tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya. Atas dasar itulah, Sugiarsi menduga NH juga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) karena selama 10 tahun tak mendapat nafkah lahir dan batin.

Sugiarsi meminta sukarelawan APPS lainnya mencatat kondisi keluarga HS. “Kami tidak hanya mendampingi kasus perkosaan HS tetapi juga mendampingi kasus KDRT ibunya HS. Kasihan mereka,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif