Soloraya
Minggu, 16 Oktober 2016 - 19:43 WIB

TEROR WONOGIRI : Nekat! ABG Pelempar Batu di Jalan Wonogiri-Purwantoro Tantang Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di jalan Ngadirojo-Sidoharjo, Wonogiri, tepatnya di kawasan Dusun Kenteng, Ngadirojo, Rabu (12/10/2016). Di ruas jalan itu sempat terjadinya aksi lempar batu oleh orang tak bertanggung jawab. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Teror Wonogiri telah terungkap. Namun sebelum ditangkap, kelompok ABG pelempar batu di jalan Wonogiri-Purwantoro sempat menantang polisi.

Solopos.com, WONOGIRI — Enam remaja yang diduga menjadi pelaku teror lempar batu yang lewat di jalan Wonogiri-Purwantoro benar-benar nekat. Tak hanya nekat melempari mobil yang lewat di jalan itu, mereka bahkan menantang polisi yang sedang berpatroli sesaat sebelum dibekuk.

Advertisement

Polisi menangkap mereka pada Sabtu (15/10/2016) malam. Polisi yang terlibat operasi itu merupakan tim khusus yang dibentuk Kapolres beranggotakan 78 personel dari Satreskrim, Satlantas, Satsabhara, dan Satbinmas.

Penangkapan bermula ketika personel berpatroli di wilayah Karangtalun dan Patung Bedol Desa atau Plasa dekat Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri. Tim berpapasan dengan sejumlah remaja yang mengendarai tiga sepeda motor. Saat itu, mereka malah menggeber atau nggleyer sepeda motor seolah sengaja menantang petugas. Tak hanya itu, salah satu remaja juga ada yang melempar puntung rokok ke arah mobil patroli.

Selanjutnya petugas menginformasikan kejadian itu kepada tim gabungan yang sedang berpatroli di wilayah lain. Tim lalu mengejar mereka hingga akhirnya dapat menangkap FAS, 14, yang masih duduk di bangku SMP. Saat diinterogasi, FAS mengaku pernah melempar mobil orang menggunakan batu enam hingga tujuh kali di beberapa titik di jalan Wonogiri-Purwantoro bersama teman-temannya. Baca juga: Pelempar Batu di Jalan Wonogiri-Purwantoro Ternyata Bocah SMP-SMK.

Advertisement

Petugas lalu mengembangkan pengusutan hingga dapat meringkus lima remaja lainnya pada malam itu. Salah satu anggota kelompok itu, KKW, mengaku beraksi sembilan kali di sekitar Patung Jambu Mete ruas jalan Wonogiri-Ngadirojo. Sedangkan RAT mengaku beraksi empat kali dengan sasaran truk, mobil sedan, dan minibus di wilayah Kelurahan Wonokarto dan Ngadirojo. Beda lagi dengan NF yang mengaku hanya beraksi sekali di Wonokarto.

Sementara itu, DI mengaku beraksi satu kali di sekitar Kantor Pertanahan. RDP mengaku beraksi sembilan kali di Ngadirojo, Wonokarto, sekitar SPBU Ngadirojo, SPBU Brumbung Selogiri, Hotel Sarimurni Wonokarto, Terminal Giri Adipura Wonogiri Krisak Selogiri, dan dekat kandang Bus Agra Mas.

“Mereka mengaku saat beraksi selalu berboncengan. Mereka beralasan awalnya hanya iseng tapi lama-lama kelamaan menjadi kebiasaan,” imbuh Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Minggu (16/10/2016). Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa tiga unit sepeda motor yang digunakan mereka saat beraksi dan lima buah batu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif