Sport
Jumat, 30 September 2016 - 07:00 WIB

PON 2016 : Hanya 6 Cabor Penuhi Target Emas Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PON 2016 (JIBI/Solopos/Antara)

PON 2016 diwarnai dengan Jateng yang gagal mencapai target.

Solopos.com, BANDUNG – Dari 41 cabang olahraga (cabor) yang diikuti Jawa Tengah, tercatat hanya enam cabor yang memenuhi target perolehan medali emas dari KONI Jawa Tengah pada ajang PON 2016 di Bandung yang berakhir Kamis (29/9/2016).

Advertisement

Enam cabor itu masing-masing aeromodeling ditarget dua emas (dapat dua emas), angkat besi/angkat berat/binaraga target satu emas (dapat dua emas), bola basket target satu emas (tercapai dari tim basket putri), dan wushu dapat memenuhi target dua emas. Ada pula Biliar dari target tiga emas tercapai empat emas, serta judo yang ditargetkan satu medali emas, tercapai dua emas.

Dua medali emas yudo diraih oleh atlet bukan unggulan yakni Muji Leksani di kelas bebas putri dan Lie Grace Nathalia/Cintia Trubus pada nomor nagino kata putri. Sementara cabor lain yang menjadi unggulan Jateng  yang ditargetkan dapat mendulang emas justru gagal memenuhi target KONI Jawa Tengah (Jateng). Cabor unggulan itu antara lain, paralayang yang ditargetkan empat emas hanya tercapai dua emas.

Renang dari target tiga emas hanya tercapai satu emas. Satu-satunya medali emas renang disumbangkan perenang asal Solo, Felica Angelica di nomor 200 meter gaya dada putri. Demikian pula dengan atletik yang ditargetkan lima emas hanya tercapai dua emas. Kegagalan atletik mencapai target karena hengkangnya Triyaningsih yang membela DKI Jakarta dan Agus Prayogo membela tuan rumah Jawa Barat.

Advertisement

Triyaningsih memberikan dua medali emas bagi DKI Jakarta dan Agus Prayoga menyumbangkan tiga medali emas untuk Jabar. Panjat tebing yang pada PON VIII 2012 di Riau sangat perkasa dengan meraih enam medali emas, pada PON 2016 hanya mendapatkan satu emas dan gagal memenuhi target empat medali emas.

Prestasi atlet berkuda juga melorot sehingga hanya dapat menyumbangkan satu medali emas, dari target sebanyak empat emas. Sedangkan sejumlah cabor bahkan gagal sama sekali menyumbangkan medali emas bagi kontingen Jateng, yakni gantole, terbang layang, terjun payung, bermotor, bola voli, bola voli pasir, dan bowling. Selain itu juga bridge, catur, criket, dansa, golf, karate, kempo, layar, senam, sepakbola, tenis, tenis meja, tinju, squash, panahan, dan gulat.

Akibat banyaknya cabor yang tidak bisa memenuhi target medali emas, maka target KONI Jateng mendulang 60 medali emas pada PON 2016 di Bandung tidak tercapai. Kontingen Jateng hanya mampu meraih 32 medali emas Ketua KONI Jateng, Hartono, mengatakan pencapaian yang diraih para atlet Jateng pada PON XIX sudah maksimal, meski tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

Advertisement

“Kita tidak akan mencari kambing hitam, sebagaimana dikatakan Pak Gubernur [Ganjar Pranowo]. Hasil PON ini akan menjadi evalusi bersama,” ujarnya.

“Penyebabnya dominasinya tiga provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta dalam perolehan medali emas sehingga provinsi lain, termasuk Jateng hanya kesulitan meraih emas,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif