Soloraya
Selasa, 27 September 2016 - 13:15 WIB

Sampah Meluber di Jl.Perintis Bikin Pengguna Jalan di Boyolali Gerah

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di Jl.Perintis Kemerdekaan Boyolali sembari menutup hidung lantaran bau tak sedap dari TPS Bhayangkara, Selasa (27/9/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pengelolaan sampah Boyolali di Jl.Perintis dipertanyakan warga karena meluber ke jalanan.

Solopos.com, BOYOLALI—Sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bhayangkara yang berada di sisi utara Jl.Perintis Kemerdekaan membuat gerah pengguna jalan.

Advertisement

Sampah di jalur itu kerap meluber hingga bibir jalan sehingga menimbulkan bau yang menyengat. Pengguna jalan, Firman, 31, mengeluhkan kondisi tersebut. Setiap pagi dia harus melintasi jalan itu karena harus mengantar anaknya sekolah.

“Baunya minta ampun. Selain bau juga mengurangi keindahan kota ini kan jalur ramai,” kata Firman, kepada Solopos.com, warga Teras, Boyolali.

Advertisement

“Baunya minta ampun. Selain bau juga mengurangi keindahan kota ini kan jalur ramai,” kata Firman, kepada Solopos.com, warga Teras, Boyolali.

Menurut informasi masyarakat sekitar, sampah di TPS tersebut berserakan karena banyak warga dari luar daerah yang membuang sampah namun hanya dilempar sembarangan. Selain itu, pemulung sampah yang mengambil sampah cenderung membuat sampah semakin berserakan hingga tepi jalan.

“Kami pernah meminta kepada petugas kebersihan agar sampahnya lebih cepat diangkut sebelum aktivitas sekolah dimulai. Tapi terkadang gunungan sampah tetap dibiarkan sampai siang. Kalau habis hujan, baunya sangat menyengat dan mengganggu,” kata Triyanto, 47, warga sekitar TPS.

Advertisement

Bau sampah itu juga sering mengganggu kenyamanan siswa yang bersekolah di SMA Bhineka Karya 2 Boyolali. Seorang guru SMA 2 BK, Bani, mengatakan pihak sekolah sering mendapat protes dari wali murid terkait keberadaan bak sampah di depan sekolah.

“Padahal itu bukan milik sekolah.”

Berdasarkan pengamatannya, selama ini tumpukan berbagai jenis sampah itu baru diangkut oleh petugas sampah sekitar pukul 08.00 WIB. Akibatnya, bau menyengat sampai masuk ke dalam area sekolah. “Siswa di ruang kelas paling depan itu paling terganggu, bau masih masuk meskipun jendela sudah di tutup rapat,” kata dia.

Advertisement

Guru lainnya, Marsam, berharap jika memungkinkan TPS Bhayangkara itu dipindah ke lokasi yang lebih tepat dan tidak mengganggu fasilitas publik seperti sekolah.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, Arif Gunarto, mengakui kondisi TPS Bhayangkara yang kerap meluber karena kapasitas pembuangan sampah dari masyarakat di sepanjang Jl.Perintis Kemerdekaan cukup tinggi.

Dia menyebut setiap harinya sampah yang terkumpul di TPS tersebut mencapai 1 truk hingga 2 truk. Seluruh sampah dari perumahan di sepanjang Jl.Perintis Kemerdekaan masuk ke TPS Bhayangkara. Armada pengangkut sampah tidak bisa sekaligus mengangkut sampah dari TPS untuk dibawa ke TPA Winong.

Advertisement

“Setiap hari pasti kami angkut ke TPA tapi memang harus dua kali pengangkutan. Makanya kadang sampai siang baru bisa bersih. Hal ini terjadi karena armada dan tenaganya sangat terbatas,” kata Arif.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif