Lifestyle
Rabu, 7 September 2016 - 19:25 WIB

Kain Nusantara Jadi Busana Masa Kini

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rancangan desainer Jogja, Phillip Iswardono yang ditampilkan sejumlah model dalam fashion show tunggal bertajuk Ethnic Code dalam gelaran Jogja Fashion Week 2016 di Jogja Expo Center, Jumat (26/8/2016). (Holy Kartika/JIBI/Harian Jogja)

Kain Nusantara pun bisa dikemas menjadi busana apik.

Solopos.com, JOGJA — Desainer Phillip Iswardono menampilkan kolaborasi kain nusantara yang begitu epik. Mengangkat konsep ready to wear, kain Nusantara menjelma menjadi busana masa kini yang lebih luwes dan tidak kaku.

Advertisement

Koleksi terbarunya bertajuk Ethnic Code yang ditampilkan pada fashion show tunggal di ajang tersebut, memberikan daya tarik memukau dalam perhelatan Jogja Fashion Week di Jogja Expo Center, Jumat (26/8/2016).


Rancangan desainer Jogja, Phillip Iswardono yang ditampilkan sejumlah model dalam fashion show tunggal bertajuk Ethnic Code dalam gelaran Jogja Fashion Week 2016 di Jogja Expo Center, Jumat (26/8/2016). (Holy Kartika/JIBI/Harian Jogja)

Bukan hanya batik, kain-kain tenun dari sejumlah daerah di Indonesia juga dikolaborasikan dengan edgy oleh Phillip. Di antaranya tenun lurik, Tenun Troso dari Jepara, Tenun Goyor dari Sukoharjo, Tenun Tanimbar dari Maluku serta Batik Kelengan khas Jogja.

Advertisement

“Ide utamanya adalah gaya berbusana sarung yang lebih luas. Saya mencoba mengolah sarung menjadi gaya yang sangat individual dan original,” ujar Phillip.

Busana yang ditampilkan Phillip pada koleksi Ethnic Code banyak menampilkan desain loose dengan gaya yang lebih longgar dan nyaman. Selain itu, Phillip juga menampilkan busana dengan detil draped dan lipatan.

Pada busana dengan potongan layering di sesi kedua, banyak menonjolkan konsep ready to wear yang lebih kompleks. Konsep ready to wear sebagian besar menampilkan busana yang lebih kasual dan sederhana.

Advertisement

Dikombinasikan dengan gaya tumpuk memberikan penampilan unik tersendiri dari busana berdetail layering. Padu padan yang terlihat di beberapa koleksinya menampilkan sesuatu yang edgy. Di antaranya padu padan sarung dengan blus draperi dan dipermanis dengan vest atau outter (luaran).

“Intinya, konsep ini memberikan gaya berbusana yang lebih segar dengan ide dasar sarung. Membuat penampilan dengan sarung tampak lebih modern, edgy dan urban serta berselera global tanpa meninggalkan akar kekayaan budaya asli Indonesia dengan mengenakan kain-kain nusantara,” jelas Phillip.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif