SOLOPOS.COM - Warga Desa Ringinlarik, Musuk, menunjukan kotak batu yang berisi lempengan logam bertuliskan huruf Jawa kuno, Minggu (31/7/2016). Batu kuno ditemukan di lokasi proyek embung. (Hijriah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)
Benda bersejarah Boyolali ditemukan di Musuk.
Solopos.com, BOYOLALI — Pekerja proyek embung PDAM di di Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Boyolali, selain menemukan susunan batu bekas candi juga menemukan lempeng logam bertuliskan huruf Jawa kuno di lokasi penggalian embung.
Lempeng logam tersebut berwana keemasan. Warga setempat, Sumardi, 42, saat berbincang dengan wartawan di lokasi penemuan, Minggu (31/7/2016), mengatakan warga yang penasaran menggali tanah secara manual mengikuti alur penemuan tatanan batu, hingga akhirnya mereka menemukan kotak terbuat dari batu berukuran panjang 14 sentimeter, lebar 13,5 sentimeter, dan ketebalan 6 sentimeter.
Bagian atas kotak terdapat batu lagi yang berbentuk seperti tutup. Tutup itu bisa dibuka dan ternyata dalam kotak tersebut terdapat pasir. Selain itu, juga ada lempengan logam berwarna keemasan. Lempeng logam tersebut bertuliskan huruf Jawa kuno.
“Saat ini kotak itu sudah kami bersihkan dan disimpan di rumah saya, termasuk lempengan logamnya. Namun kami belum tahu apakah lempeng itu terbuat dari emas atau logam lainnya. Harapannya ada instansi terkait yang bersedia meneliti temuan tersebut,” ujar dia.
Jika temuan batu dan lempeng logam itu merupakan benda purbakala, harapannya bisa menjadi potensi baru bagi Desa Ringinlarik. Pengawas proyek embung, Nanang Herlambang, menjelaskan lokasi pengerukan tanah untuk proyek embung merupakan tanah kas Desa Ringinlarik. Untuk saat ini, proyek embung dilanjutkan di sisi timur lokasi penemuan batu-batuan kuno.