Soloraya
Jumat, 29 Juli 2016 - 20:40 WIB

KECELAKAAN WONOGIRI : Sopir Truk Masih Di Bawah Umur, Polisi Tetapkan Kecelakaan Tunggal

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk pengangkut rombongan kondangan kejebur jurang di Wonogiri, Kamis (28/7/2016). Satu orang tewas dalam peristiwa itu. (Bayu JA/JIBI/Solopos)

Kecelakaan Wonogiri, sopir truk maut ternyata masih di bawah umur.

Solopos.com, WONOGIRI–Polisi menetapkan truk pengangkut rombongan kondangan yang jatuh ke jurang di Sugihan, Brenggolo, Jatiroto, Kamis (28/7/2016) lalu, sebagai kecelakaan tunggal. Sopir truk yang masih di bawah umur pun dinilai lalai sehingga menyebabkan kecelakaan.

Advertisement

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan terjadi karena faktor kelalaian sopir truk berpelat nomor AD 1619 PG, yaitu warga Brenggolo RT 08/RW 05, Jatiroto, Danang, 16. Kecelakaan terjadi ketika truk yang berjalan di jalur makadam sempit, ditepi jurang, berupaya untuk mendahului mobil Suzuki Carry di depannya. Karena kondisi jalan terlalu sempit, truk berjalan terlalu ke tepi jurang dan terperosok di jurang dengan kedalaman sekitar 12 meter. “Saat itu truk berjalan dari arah barat [Semo] ke timur [Sugihan]. Sampai di tengah jalan dia mau mendahului mobil didepannya. Jalan sempit  [sekitar lima meter]. Akhirnya truk dengan muatan lebih, terperosok,” kata dia kepada wartawan, Jumat (29/7/2016).

Dia mengatakan meski dalam hal itu sopir truk dinilai lalai, namun pihaknya akan mengambil jalur diversi. Sebab berdasarkan Undang-undang Perlindungan Anak, usia sopir masih di bawah umur atau kurang dari 18 tahun. aturan tersebut tertera dalam Undang-undang No. 23/2002 sebagaimana diubah menjadi Undang-undang 35/2014 tentang Perlindungan Anak.
“Kami akan koordinasi dengan pihak Kejaksaan,” kata dia.

Sementara truk yang terguling ke jurang, hingga Jumat siang belum dapat dievakuasi. Menurut Kapolres, kendala dalam proses evakuasi kendaraan yaitu sulitnya mendatangkan alat berat ke TKP.

Advertisement

Kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Jumlah tersebut bertambah satu orang dari yang sudah diberitakan sebelumnya. Ketiga korban tersebut adalah warga Tempel RT 04/RW 06, Pakisbaru, Nawangan, Pacitan, Narti, 30 dan Kariyem, 56 serta warga Brenggolo RT 05/RW 08 Jatiroto, Sukiman, 70. Sedangkan korban luka berat ada 33 orang dan korban luka ringan delapan orang. Namun dari 33 korban luka ringan, 27 orang di antaranya menjalani rawat jalan.

Kepala Desa Brenggolo, Misdi, mengatakan saat ini sebagian korban masih dirawat di Rumah Sakit Amal Sehat, Slogohimo. “Ada sebagian yang menjalani rawat jalan. Satu korban dibawa ke Rumah Sakit dr. Oen, Sukoharjo, yaitu Galih, 9, warga Brenggolo. Satu orang lagi dirujuk ke Rumah Sakit Ponorogo, warga Pakisbaru, Suki, 42,” kata dia. Sedangkan korban meninggal dunia, Sukiman, sudah dimakamkan, Jumat siang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif