Sport
Sabtu, 23 Juli 2016 - 05:00 WIB

KEJUARAAN TENIS MEJA : Antardifabel, Indonesia Amankan 4 Medali Emas Ajang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petenis meja Indonesia Resti (kuning) bertarung melawan Siti Noer Athi dari Malaysia dalam Indonesia open Para table tennis di GOR RM Said, Karanganyar, Kamis (20/7). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Kejuaraan tenis meja yang melibatkan para difabel diwarnai dengan Indonesia yang memperoleh 4 emas.

Solopos.com, KARANGANYAR – Indonesia berhasil menyabet empat medali emas untuk kategori tunggal senior ITTF Para Table Tennis Championship Indonesia Open 2016 di GOR R.M. Said, Karanganyar, Jumat (22/7/2016).

Advertisement

Keempat medali emas disumbangkan David Jacob, Sheila Dwi Radayana, Enceng Mustofa, dan Hamida Susilawati. David Jacob mendulang medali emas di tunggal putra kelas 10 setelah mengalahkan atlet Malaysia, Mohamad Azhar Bakar, dengan skor 3-1.

Sheila merebut medali emas keduanya di tunggal putri kelas 9-10. Sebelumnya, atlet putri andalan Indonesia itu juga meraih medali emas di kategori junior tunggal putri kelas 8-10. Enceng Mustofa menjuarai tunggal putra kelas 6, sedangkan Hamida menyabet medali emas di tunggal putri kelas 1.

Raihan empat medali emas menempatkan Indonesia di posisi teratas daftar raihan medali di kategori senior. Thailand, Taiwan, Mesir, dan Jepang masing-masing mendulang dua medali emas, sedangkan Korea Selatan hanya kebagian satu emas dari 13 nomor pertandingan senior.

Advertisement

Kendati menempati urutan teratas di klasemen medali senior, kans Indonesia untuk meraih juara umum tidak terlalu besar. Indonesia harus berjuang meraih sebanyak-banyaknya medali di kategori beregu, Sabtu (23/7/2016), untuk mengukuhkan titel juara umum.

“Kami belum puas dengan raihan medali ini. Belum bisa memastikan juara umum karena musuhnya juga berat, salah satunya Thailand,” ujar Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, saat ditemui Solopos.com, di GOR R.M. Said Karanganyar, Jumat siang.

Senny mengakui atlet-atlet Indonesia belum tampil maksimal sehingga gagal memenuhi target raihan medali. Menurunkan 31 atlet, kontingen Merah Putih baru berhasil mengumpulkan enam medali emas. “Hasil di kejuaraan dunia kali ini kurang memuaskan. Latihannya memang kurang, atlet-atlet junior sudah mulai kelihatan kualitasnya,” ujar Senny.

Advertisement

Selain sebagai ajang pemanasan bagi David Jacob sebelum tampil di Paralympic Games 2016, September nanti, kejuaraan kali ini sekaligus menjadi modal bagi petenis meja difabel lainnya untuk bersaing di Asian Games 2017. “Kami harus mengintensifkan latihan untuk atlet-atlet tenis meja sebelum tampil di Asian Games. Nanti kami akan melihat hasil evaluasi lagi setelah Peparnas [Pekan Paralympic Nasional] di Bandung, September,” terang Senny.

Sementara itu, David Jacob optimistis bisa menyumbangkan medali emas kedua untuk Indonesia dari nomor beregu. “Saya ditargetkan mendapatkan dua medali emas, jadi saya harus bisa meraih dua emas. Saya harus tampil bagus untuk pemanasan ke Paralympic di Rio  de Janeiro nanti,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif