SOLOPOS.COM - Uji coba Persinga Ngawi melawan PSS Sleman, Selasa (17/2/2015). (JIBI/Solopos/Harian Jogja)
ISC B 2016 antara PSS Sleman dan PSBI Blitar.
Harianjogja.com, SLEMAN — Hasil sempurna di putaran pertama menjadi modal penting bagi skuat PSS Sleman melakoni putaran kedua Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Terlebih, kali ini mereka kembali berlaga di kandang sendiri.
Menghadapi PSBI Blitar di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (23/7/2016) pukul 15.00 WIB, skuat Super Elang Jawa (Elja) berada pada kondisi puncaknya. Tampil full team, mereka tak punya alasan untuk kehilangan poin. Lagipula, jika dilihat dari susunan pemain, materi pemain tuan rumah di atas kertas jauh di atas tamunya.
Meski begitu, skuat Super Elja bukan tanpa masalah. Kendala yang beberapa hari terakhir dikeluhkan oleh Pelatih Seto Nurdiyantoro buktinya. Kreativitas lini tengah yang seakan hilang ditambah dengan buruknya transisi tim dari skema menyerang ke bertahan kerap menjadi kendala PSS Sleman, terutama saat berlaga di kandang sendiri yang menuntut mereka untuk bisa meraih tiga angka. Hal ini menyiratkan bahwa kemenangan yang mereka dapatkan di beberapa laga terakhir, mutlak lantaran keberuntungan belaka.
Jika ini tak segera diatasi, bukan tidak mungkin Busari, dkk akan kembali kesulitan dalam membongkar pertahanan PSBI Blitar. Tak hanya itu, kemungkinan terburuk adalah seperti yang terjadi saat PSS Sleman mengalahkan tamunya, Martapura FC pekan lalu dengan skor 2-1. Setidaknya, satu gol tim tamu tercipta akibat buruknya transisi tim. Ketika tim menerapkan skema menyerang, para pemain kewalahan saat menerima serangan balik yang cepat.
“Ini sangat berbahaya. Saya berharap pemain bisa tetap berkonsentrasi,” tegas Seto saat dihubungi Harianjogja.com, Jumat (22/7/2016) sore.