Jogja
Sabtu, 23 Juli 2016 - 21:20 WIB

INVESTASI SLEMAN : Ini Kriteria Investor yang Diharapkan Pemkab

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Investasi Sleman diupayakan naik dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

Harianjogja.com, SLEMAN — Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah kabupaten (Pemkab) Sleman akan selektif menerima investor. Kriteria investor yang dibidik adalah kemampuan penyerapan tenaga kerja bagi warga Sleman.

Advertisement

Bupati Sleman Sri Purnomo menegaskan pemerintah terbuka menerima investor yang datang. Meski begitu, pihaknya hanya akan menerima investor yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat. Selain itu, investor yang diizinkan beroperasi memiliki kemampuan untuk menyerap tenagakerja.

“Kalau ada investor tertarik masuk Sleman tetapi tidak membawa manfaat bagi masyarakat, bahkan tidak mampu menyerap tenagakerja, tentu akan ditolak,” kata Sri, Jumat (22/7/2016).

Agar iklim investasi di Sleman lebih maju, kondusif dan baik, kata Sri, seluruh aparat pemerintahan dari tingkat bawah hingga atas diharapkan tidak membebani investor yang akan masuk. Terutama terkait masalah perizinan.

Advertisement

“Investor yang akan diterima, juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak melanggar hukum. Mereka juga harus mampu membuat kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Itu yang akan kami dorong,” tandasnya.Target Naik 3%
Sekadar diketahui, tahun ini Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Sleman menargetkan pertumbuhan investasi sebesar tiga persen dari tahun sebelumnya. Sektor pariwisata selama ini memiliki pertumbuhan paling pesat dibandingkan sektor lainnya. Selain pariwisata, sektor penyumbang terbesar investasi di Sleman berada perdagangan barang dan jasa. Sedangkan investasi terbesar ketiga ditempati investasi di sektor industri.

Berdasarkan data BPMPPT, selama 2015 jumlah investasi di Sleman melonjak tajam. Nilai Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tahun lalu mencapai Rp3,159 triliun, sementara Penanam Modal Asing (PMA) mencapai US$233,54 juta. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan nilai PMDN pada 2015 sebesar Rp1,945 triliun dan US$231,96 juta untuk PMA. Pertumbuhan hotel, apartemen dan restoran tahun lalu, bahkan mampu meningkatkan investasi di Sleman. Termasuk perdagangan dan jasa.

Dia berharap, pemerintah desa (Pemdes) mampu memberikan kontribusi lebih baik untuk mendukung program Pemkab untuk menyejahterakan masyarakat. Hal itu bisa tercapai, kata Sri, jika Pemdes memiliki kesamaan persepsi dan memiliki visi dan misi yang sama dengan Pemkab. “Dengan begitu, program-program yang dijalankan Pemkab dan Pemdes bisa membawa kesejahteraan, kemakmuran dan kemajuan bagi masyarakat Sleman,” harapnya.

Advertisement

Ketua Paguyuban Kepala Desa Suryodadari Sismantoro menanggapi positif pernyataan Sri Purnomo. Kepala Desa Candibinangun Pakem itu mengatakan, Paguyuban Suryodadari akan melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas setiap persoalan yang muncul di masyarakat. Menurutnya, kepala desa merupakan ujung tombak pelaksanaan pembangunan di tingkat bawah. Mereka yang memberikan pelayanaan langsung kepada masyarakat.

“Peran kepala desa sangat dibutuhkan untuk memimpin, emotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Makanya, ada tidaknya masalah yang muncul, kami akan gelar pertemuan secara rutin. Sejak awal berdiri, kami berkomitmen akan memberikan kontribusi postif bagi pembangunan di Sleman agar mampu mensejahterakan masyarakat,” ujarnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif